Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:35 WIB | Jumat, 31 Mei 2024

Polandia Akan Bangunan “Benteng” di Perbatasan dengan Rusia dan Belarusia

Penjaga perbatasan Polandia berpatroli di area tembok logam yang baru dibangun di perbatasan antara Polandia dan Belarusia, dekat Kuznice, Polandia, pada 30 Juni 2022. (Foto: dok. AP)

WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Para pejabat pertahanan di Polandia, anggota NATO, pada hari Senin mempresentasikan rencana untuk memperkuat benteng dan memperkuat perbatasan timurnya dengan Rusia dan sekutu Moskow, Belarusia.

Pemerintah mengatakan bahwa Polandia, yang mendukung Ukraina dalam pertahanannya melawan agresi Rusia, menjadi sasaran tindakan permusuhan dari Rusia dan Belarusia. Hal ini termasuk serangan dunia maya, percobaan pembakaran dan migran yang didorong secara ilegal melintasi perbatasan, yang digambarkan oleh para pejabat sebagai upaya untuk mengganggu stabilitas Uni Eropa, di mana Polandia merupakan salah satu anggotanya.

Pemerintahan Perdana Menteri Donald Tusk telah merencanakan serangkaian langkah keamanan termasuk di dunia maya, serta investasi sebesar US$2,5 miliar untuk keamanan perbatasan timur, yang dikenal sebagai Shield-East (Perisai Timur).  Menteri Pertahanan mengatakan pekan lalu bahwa pengerjaan perisai telah dimulai.

Menteri Pertahanan, Wlasyslaw Kosiniak-Kamysz, dan Kepala Staf angkatan bersenjata, Jenderal Wiesław Kukuła, memaparkan rincian peningkatan perlindungan perbatasan, termasuk blokade modern, benteng dan pengawasan yang berupaya untuk menghalangi calon agresor.

Kementerian Pertahanan mengatakan sistem ini akan menjadi elemen infrastruktur pertahanan regional yang dibangun bersama dengan negara-negara Baltik – Lituania, Latvia dan Estonia – yang juga berada di sisi timur NATO.

Shield-East akan “secara signifikan memperkuat ketahanan negara terhadap ancaman militer dari timur, membatasi mobilitas pasukan musuh sambil menawarkan kebebasan bertindak dan kelangsungan hidup yang lebih besar bagi pasukan kita sendiri dan warga sipil,” kata kementerian tersebut.

Pemerintahan sayap kanan Polandia sebelumnya membangun tembok senilai US$400 juta di perbatasan dengan Belarusia untuk menghentikan masuknya besar-besaran migran yang mulai didorong dari arah tersebut pada tahun 2021. Pemerintah saat ini yang pro Uni Eropa mengatakan bahwa tembok tersebut perlu diperkuat.

Ketiga negara Baltik tersebut pernah menjadi bagian dari Uni Soviet, sedangkan Polandia adalah negara satelit Uni Soviet sebelum tahun 1990-an. Moskow masih menganggap wilayah tersebut sebagai wilayah kepentingannya. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home