Polda Jateng Sita 140.000 Knalpot Brong
SEMARANG, SATUHARAPAN.COM-Di wilayah hukum Polda Jawa Tengah tidak diperbolehkan penggunaan knalpot brong (tidak standar), karena suaranya memekakan telinga dan mengganggu kenyamanan.
Direktur Lalu lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah, Kombes. Pol. Agus Suryo Nugroho, mengatkan pihaknya mengambil langkah tegas terkait pelanggaran lalu lintas, terutama penggunaan knalpot brong.
Dirlantas Polda Jateng mengatakan, sejauh ini di seluruh wilayah hukum Polda Jateng telah disita sebanyak 140 ribu knalpot brong dari 35 kabupaten/kota di Jateng. Ia menegaskan pula, bahwa di tahun politik nanti menjelang Pemilu tidak diperbolehkan lagi penggunaan knalpot brong yang biasanya dijumpai dalam pawai kampanye.
"Sejumlah 140 ribu knalpot brong atau tidak standar kita amankan dari seluruh wilayah Jawa Tengah. Jadi nanti di tahun 2023 di tahun politik tidak ada lagi knalpot brong yang mengganggu ketertiban umum," kata Dirlantas Polda Jateng, pada Jumat (23/9).
Agus Suryo Nugroho mengimbau agar masyarakat tidak melanggar lalu lintas, sebab banyak sekali kendaraan terlibat kecelakaan, karena tidak berkeselamatan. Contohnya remnya tidak bagus dan lain sebagainya. Selain kendaraan juga diperlukan jalan yang berkeselamatan
"Knalpot brong itu ada dua faktor, ada aspek pelanggaran lalu lintas, ada aspek kenakalan remaja. Jadi terkait knalpot tidak standar silahkan dilakukan penindakan secara tegas, tetapi kedepankan humanis. Tidak harus ditilang, dipanggil diberi penjelasan, karena ini bising dan mengganggu ketertiban lalu lintas," imbau Dirlantas Polda Jateng.
Saat ini, Polda Jateng juga sudah menerapkan ETLE Mobile Presisi dan ETLE Nasional. ETLE Nasional bersifat statis yang dipasang di persimpangan jalan, sedangkan yang mobile menggunakan ponsel. Alat tersebut untuk memantau kondisi lalu lintas dan pelanggaran.
"Namun demikian, saya berharap masyarakat itu meski tidak ada polisi tetap tertib, karena ketertiban itu menyelamatkan anak bangsa. Kabupaten Temanggung cukup tertib, cukup terkendali, tapi jumlah korban meninggal dunia karena kecelakaan masih cukup signifikan. Jadi mari kita membudayakan tertib berlalu lintas," katanya.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...