Polda Metro Kirim Tim Khusus ke Ciamis
TANGERANG, SATUHARAPAN.COM - Polda Metro Jaya mengirim tim secara khusus ke Ciamis, Jawa Barat untuk menelusuri tempat pendidikan tersangka SA dalam kasus penusukan anggota polisi di Cikokol, Kota Tangerang.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochammad Iriawan di Tangerang, Jumat (21/10) mengatakan, meski tersangka saat ini sudah dinyatakan tewas tetapi bukan berarti penyelidikan berhenti.
Pihaknya masih akan menelusuri lebih dalam lagi mengenai aktifitas tersangka selama ikut dalam pelatihan atau pendidikan di sebuah padepokan di Ciamis.
"Kita akan kirim tim ke Ciamis untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut lagi, termasuk padepokan yang menjadi tempat pendidikan tersangka," ujarnya ditemui di RS Siloam Karawaci saat menjenguk anggota polisi yang masih dalam perawatan.
Mengenai lokasi dan identitas padepokan tersebut, Kapolda mengatakan, telah mengetahui namun belum bisa menjelaskan lebih rinci karena masih dalam proses penyelidikan.
"Iya sudah tahu. Nanti tunggu dari hasil tim yang dikirim ke sana. Sebab, ini masih dalam proses penyelidikan," pungkasnya.
Sementara itu, polisi juga sudah menggali informasi dari kakak tersangka yang tidak disebutkan namanya. Kakak tersangka tidak mengingkari bahwa yang menyerang tiga anggota polisi itu adalah adiknya. Namun, dia tidak mengetahui kegiatan sehari-hari adiknya itu karena sifatnya yang sangat tertutup.
Dia juga mengungkapkan SA tidak memiliki pekerjaan tetap. Bahkan, SA sempat menghilang dan akhirnya ditemukan di Ciamis kemudian dijemput keluarganya.
"Ketika itu, SA itu sempat menghilang dan ada di Ciamis, di tempat padepokan yang kini dalam proses penyelidikan polisi. Bahkan, anggota keluarganya menjemputnya dan membawanya pulang ke rumah," ujar Kapolda.
Setelah itu, SA mengaku kepada kakaknya ingin mencari kerja di Jakarta. Namun, ternyata kembali lagi ke Ciamis tanpa dikeahui.
"Kakaknya merasa kaget ketika polisi menunjukan barang bukti hasil penggeledahan yang dibawa tersangka maupun di dalam kamarnya," tambahnya lagi.
Intinya, lanjut Kapolda, Kakaknya tak ada kaitan dengan adiknya tersebut. Sebab, tindakan adiknya tersebut dilakukan sendiri dan pengembangan dari mencari di internet.
"Pelaku ini one man show. Kakaknya tak ada kaitan dengan pelaku. Semua dilakukan pelaku dari hasil penelusuran di internet dan bertindak sendiri," paparnya.
Tiga anggota Polisi menjadi korban penusukan orang tak dikenal di kawasan sekolah pendidikan Yuppentek Cikokol, Kamis (20/10).
Ketiga anggota polisi tersebut yakni Kompol Efenddi yang merupakan Kapolsek Tangerang, Iptu Bambang Haryadi selaku Kanit Dalmas Polres Metro Tangerang Kota dan Bripka Sukardi sebagai anggota Satlantas Polsek Benteng Tangerang.
Polisi pun telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tersangka dan di rumahnya seperti satu buah senjata tajam jenis pisau, satu buah senjata tajam jenis badik.
Selain itu, satu buah sarung sajam badik, dua buah benda yang diduga bom pipa yang terletak dipinggir jalan dan pinggir kali, satu tas warna hitam, satu buah sorban putih, satu buah stiker yang menempel di pos lantas.
Sedangkan barang bukti dari rumahnya di Lebak Wangi, Sepatan yakni celurit, buku-buku bacaan, baut-baut, solder dan sejumlah telepon genggam.
Tersangka diduga ikut dalam kelompok aliran "Daulah Islamiyah" jaringan Ciamis, Jawa Barat. Tersangka bergabung sejak tahun 2015 dan menjadikan polisi sebagai target. (Ant)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...