Pilkada Serentak, Hadar: Perlu Kerja Siang dan Malam
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay mengemukakan nilai beban kerja KPU akan semakin berat menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di berbagai wilayah Indonesia, yang bakal digelar mulai Februari 2017.
Diperlukan kerja siang malam karena beban kerja semakin berat, termasuk menata ulang peraturan.
Hadar mengemukakan diperlukan berbagai masukan bagi orang yang bekerja di level paling bawah, di lapangan. Dan, petugas adhoc harus memiliki pengetahuan dan pendidikan yang cukup. Petugas harus dapat memetakan daerah berpenduduk banyak dan sedikit. Di lingkungan penduduk yang sedikit, pilkada dapat dilakukan hanya di satu tempat pemilihan sementara (TPS). Sementara di kota besar yang padat penduduknya, di setiap satu TPS diisi oleh tiga petugas.
“Jika beban kerjanya sangat besar, bisa ditambah, supaya bisa menyelesaikan tugas lebih baik.Pengadilan disederhanakan, dan sengketa proses dilakukan sebelum pemungutan suara,” kata Hadar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Kamis (20/10).
Tak kalah penting, kata Hadar, KPU juga mendorong penggunaan teknologi demi mempercepat dan mengedepankan ketelitian dalam penyelenggaraan pilkada serentak, misalnya dalam menggunakan e-voting.
Selain itu, verifikasi peserta pemilu juga merupakan pekerjaan tak kalah berat. “Kalau tidak menggunakan sistem teknologi akan repot sekali,” kata dia.
Hadar mengingatkan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) harus mempersiapkan diri, karena bakal memikul beban berat dalam penyelenggaraan pilkada di masing-masing daerah.
“Perlu membeda-bedakan daerah-daerah yang beban kerjanya besar dan sedikit. KPU yang akan menghadapi tahapan pemilu serentak, diberikan opsi mempercepat kerja,” kata dia.
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...