Polisi Amankan Demo di Terminal Lebak Bulus
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 444 personel gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan, dan Polsek Cilandak mengamankan aksi unjuk rasa penolakan rencana penutupan Terminal Angkutan Kota Antar-Provinsi (AKAP) Lebak Bulus.
“Informasinya massa yang turun mencapai 1.000 orang,” kata Kepala Polsek Cilandak Komisaris Polisi Sungkono di Jakarta, Senin (6/1).
Pihak Polda Metro Jaya menyiapkan kendaraan taktis water cannon dan barracuda guna mengantisipasi aksi massa yang anarkis.
Sungkono mengatakan pihak kepolisian akan melayani dan menjaga massa yang berunjuk rasa agar tertib dalam menyampaikan aspirasi di muka umum.
Massa yang terdiri atas sopir, kernet bus, pedagang, dan kuli angkut (porter), berunjuk rasa menolak rencana penutupan Terminal AKAP Lebak Bulus.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menutup Terminal AKAP Lebak Bulus terkait rencana pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT).
Pengunjuk rasa meminta kepada Gubernur DKI Joko Widodo untuk berdialog dengan masyarakat yang mencari penghasilan di terminal tersebut.
Selain itu, massa juga meminta pihak pemerintah setempat menyediakan tempat baru untuk merelokasi para pedagang atau masyarakat yang mencari nafkah di Terminal Lebak Bulus.
Pengunjuk rasa mendukung rencana Pemprov DKI Jakarta membangun MRT, namun harus direlokasi di tempat yang layak. (Ant)
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...