Polisi Berdarah India Gugat Scotland Yard sebagai Lembaga Rasis
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Seorang polisi Inggris keturunan India, Nighat Hubbard adalah salah satu dari tiga polisi yang menggugat lembaga Kepolisian Metropolitan London, Scotland Yard, yang dianggap menerapkan rasisme, dan seksisme.
Dua orang polisi, Usha Evans, dan Nighat Hubbard – polisi muslimah Inggris pertama yang mendapat kehormatan dari Ratu Elizabeth – dan rekan Hubbard, Catherine Bell menyatakan mereka telah menghadapi diskriminasi dari petugas kepolisian laki-laki kulit putih, menurut The Sunday Times dan diberitakan kembali Hindustan Times, hari Senin (13/3).
Seorang hakim pekan lalu mengatakan Hubbard seharusnya membawa bukti-bukti konkret, bahwa Kepolisian Metropolitan London menghalangi Hubbard dalam bekerja.
Hubbard dan beberapa rekan kerjanya menilai petugas kepolisian berkulit putih diperbolehkan bekerja pada penyelidikan yang lebih kompleks, sementara perempuan tidak dapat melakukan penyelidikan yang sama.
Hubbard dan dua rekan kerjanya menyatakan peristiwa terkait pelecehan seksisme dan rasisme tersebut terjadi antara tahun 2013 dan 2014.
Hubbard menuduh ada polisi laki-laki Scotland Yard yang sering membuat komentar diskriminatif pada dirinya, dan perempuan lain yang bertugas di lembaga itu.
Scotland Yard sedang melakukan penyelidikan internal terhadap tuduhan Hubbard, namun hingga saat ini belum ada perkembangan. Hubbard mengatakan kebijakan tersebut sebagai sebuah taktik mencuci tangan.
Hubbard menuduh ada salah satu perwira senior Scotland Yard yang melakukan diskriminasi, yakni inspektur detektif Mick Standing.
Hubbard percaya Standing mendapat kekebalan dari Scotland Yard, apalagi Standing baru saja meninggalkan organisasi tersebut awal bulan ini, dan menyangkal klaim dari Hubbard itu.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...