Loading...
DUNIA
Penulis: Bayu Probo 08:48 WIB | Senin, 14 April 2014

Polisi dan Warga Palestina Bentrok di Kompleks Al Aqsa

Kubah Masjid Al Aqsa. (Foto: Bayu Probo)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Lima orang ditahan setelah polisi dan warga Palestina bentrok di kompleks Al Aqsa di Kota Tua, Yerusalem pada Minggu (13/4). Dua polisi dilaporkan terluka.

Juru bicara kepolisian Micky Rosenfeld mengatakan kekerasan tersebut mencuat ketika polisi membuka salah satu gerbang di kompleks itu untuk para pengunjung non-Muslim.

“Batu dan sejumlah bom Molotov dilemparkan ke arah polisi,” katanya kepada AFP.

“Polisi merespons dengan menggunakan granat kejut dan memasuki area Bait Allah,” tambahnya, menggunakan istilah Yahudi untuk situs tempat Bait Allah Yahudi pernah berdiri, menurut tradisi.

Seorang jurnalis AFP mengatakan anggota gerakan Hamas termasuk dalam pendemo yang berada di kompleks tersebut.

“Lima orang yang diduga terlibat dalam bentrokan ditahan dan akan ada penahanan lainnya,” kata Rosenfeld.

Situs itu dihormati sebagai tempat paling suci bagi Yahudi. Kompleks tersebut juga menaungi Kubah Shakhrah dan Masjid Al Aqsa, situs paling suci ketiga dalam Islam.

Meskipun umat non-Muslim mendapat izin untuk masuk ke kompleks tersebut, warga Yahudi dilarang berdoa di kawasan Al Aqsa tersebut. Rosenfeld tidak mengungkapkan apakah warga Yahudi ikut berkunjung pada saat kejadian tersebut.

 Dua Polisi Terluka

Dua petugas polisi menderita luka ringan dilaporkan oleh Jerusalem Post. Menurut polisi, kekerasan dimulai sesaat sebelum jam 8 pagi ketika dua bom molotov dan rentetan batu dilemparkan pada petugas tanpa provokasi.

Rosenfeld mengatakan, dua petugas dirawat di rumah sakit daerah, dan telah keluar. Setidaknya dua penangkapan itu dilakukan sebelum situs suci itu sementara ditutup, ia menambahkan.

“Penilaian keamanan dibuat setelah insiden tersebut dan diputuskan untuk membatasi kunjungan untuk mencegah gangguan lebih lanjut,” kata Rosenfeld.

Situs suci yang diperebutkan dibuka kemudian Minggu sore untuk kunjungan ketat untuk mencegah kekerasan lebih lanjut, katanya.

Bulan lalu, Anggota parlemen dari Partai Likud, Moshe Feiglin dan sekelompok aktivis sayap kanan g dikepung ratusan pemuda Arab yang marah dengan kunjungan politisi itu ke Bait Allah. Mereka memaksa polisi untuk mengusir Feiglin dia dan tamu-tamunya untuk keselamatan mereka sendiri. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home