Polisi Israel Tangkap Tujuh Warga Karena Jadi Mata-mata untuk Iran
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Polisi Israel pada hari Senin (21/10) mengatakan mereka telah menangkap jaringan mata-mata yang terdiri dari tujuh warga negara Israel yang mengumpulkan informasi tentang pangkalan militer dan infrastruktur energi Israel untuk intelijen Iran.
Badan keamanan internal dan polisi "berhasil membongkar jaringan mata-mata yang melibatkan tujuh warga negara Israel yang beroperasi atas nama intelijen Iran," kata polisi dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa ketujuh orang tersebut telah ditangkap.
Ketujuh warga Israel tersebut berasal dari kota Haifa dan wilayah utara negara tersebut. "Jaringan ini terlibat dalam pengumpulan informasi sensitif tentang pangkalan (militer) IDF dan infrastruktur energi," katanya.
Investigasi Israel telah mengungkap bahwa kelompok tersebut melaksanakan beberapa misi di bawah arahan dua agen Iran yang dikenal sebagai "Alkhan dan Orkhan" selama dua tahun, kata polisi.
"Anggota jaringan tersebut menyadari bahwa intelijen yang mereka berikan membahayakan keamanan nasional dan berpotensi membantu serangan rudal musuh," kata polisi.
"Jaringan tersebut melaksanakan misi pengintaian ekstensif di pangkalan-pangkalan IDF di seluruh negeri, dengan fokus pada instalasi angkatan udara dan laut, pelabuhan, lokasi sistem Iron Dome, dan infrastruktur energi seperti pembangkit listrik Hadera," kata polisi.
Ditambahkannya bahwa kelompok tersebut menerima ratusan ribu dolar untuk pekerjaan tersebut, sering kali melalui pembayaran mata uang kripto.
Pekerjaan tersebut sering kali melibatkan pemotretan dan pendokumentasian lokasi-lokasi strategis, dengan data yang dikumpulkan diserahkan kepada agen-agen Iran, kata polisi.
"Investigasi tersebut menghasilkan penyitaan sejumlah besar materi yang dikumpulkan oleh anggota jaringan untuk agen-agen Iran," kata seorang pejabat dari badan keamanan internal Israel seperti dikutip dalam pernyataan polisi.
"Ini termasuk foto-foto dan video dari sejumlah pangkalan IDF di seluruh Israel, pelabuhan, dan infrastruktur energi. “Dinilai bahwa kegiatan-kegiatan ini telah menimbulkan kerusakan keamanan pada negara.”
Anggota kelompok tersebut juga ditugaskan untuk mengumpulkan informasi intelijen tentang beberapa warga negara Israel atas perintah agen-agen Iran, katanya.
Israel saat ini terlibat dalam konflik multi-front dengan kelompok-kelompok yang didukung Iran seperti Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, dan Houthi di Yaman.
Israel juga telah berjanji untuk membalas serangan rudal oleh Teheran pada tanggal 1 Oktober. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...