Ukraina Kecam Sekjen PBB atas Undangan ke KTT BRICS di Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Ukraina mengecam Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada hari Senin (21/10) atas apa yang dikatakannya sebagai penerimaannya atas undangan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, ke KTT BRICS (blok yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan), sementara menjauhi "KTT perdamaian" tentang perang di Ukraina.
"Sekretaris Jenderal PBB menolak undangan Ukraina ke KTT Perdamaian Global pertama di Swiss," kata kementerian tersebut dalam sebuah posting di platform media sosial X.
"Namun, dia menerima undangan ke Kazan dari penjahat perang Putin. Ini adalah pilihan yang salah yang tidak memajukan tujuan perdamaian. Itu hanya merusak reputasi PBB."
Putin menjadi tuan rumah KTT negara-negara BRICS di kota Kazan, Rusia tengah mulai Selasa, yang bertujuan untuk menunjukkan pengaruh negara-negara non-Barat. Para pemimpin yang hadir termasuk Presiden China, Xi Jinping, dan Perdana Menteri India, Narendra Modi.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia awal bulan ini mengatakan Guterres telah memberi tahu Menteri Sergei Lavrov di Majelis Umum PBB bulan lalu bahwa ia bermaksud pergi ke Kazan.
Namun wakil juru bicara PBB, Farham Haq, ketika ditanya pada hari Senin apakah Guterres akan hadir, mengatakan: "Pengumuman tentang perjalanannya di masa mendatang akan dilakukan kemudian."
KTT perdamaian di sebuah resor pegunungan Swiss pada bulan Juni, yang mempertemukan lebih dari 90 negara, mengecam invasi Rusia ke Ukraina dan mencari cara untuk mengakhiri konflik, meskipun Rusia tidak diundang dan menganggapnya tidak berarti.
Presiden Ukraina, Voldoymyr Zelenskyy, mengatakan ia ingin menggelar KTT kedua pada akhir tahun, tetapi Rusia mengatakan tidak berniat untuk hadir.
Guterres mengatakan pada saat itu ia tidak akan menghadiri pertemuan yang diselenggarakan Swiss, meskipun PBB diwakili. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...