Israel Minta Maaf Atas Serangan Yang Menewaskan Tiga Tentara Lebanon
YERUSALAM, SATUHARAPAN.COM-Militer Israel meminta maaf pada Senin (21/10) atas serangan yang menewaskan tiga tentara Lebanon di Lebanon selatan, dengan mengatakan bahwa mereka tidak memerangi militer negara itu dan pasukannya yakin bahwa mereka menargetkan kendaraan milik kelompok militan Hizbullah.
Sementara itu, serangan Israel menghantam hampir selusin cabang lembaga keuangan yang dikelola Hizbullah yang menurut Israel digunakan untuk mendanai serangan tetapi tempat banyak orang biasa menyimpan tabungan mereka.
Pekan lalu, Hizbullah mengatakan bahwa mereka memasuki fase baru dalam perangnya melawan pasukan Israel yang menyerang, karena wilayah tersebut memperhitungkan terbunuhnya pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam pertempuran dengan pasukan Israel di Gaza.
Sinwar adalah arsitek utama serangan terhadap Israel selatan yang memicu eskalasi konflik terbaru di Timur Tengah.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah berjanji untuk memusnahkan Hamas dan membebaskan puluhan sandera yang ditawan oleh kelompok tersebut.
Hamas mengatakan pihaknya hanya akan membebaskan para tawanan dengan imbalan gencatan senjata yang langgeng, penarikan penuh Israel dari Gaza, dan pembebasan tahanan Palestina.
Pada 7 Oktober 2023, militan yang dipimpin Hamas melubangi pagar keamanan Israel dan menyerbu masuk, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik 250 lainnya.
Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan setempat, yang tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil. Perang tersebut telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan membuat sekitar 90% dari populasinya yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...