Polisi Jerman Tangkap 120 Aktivis dalam Demo Anti Batubara
JERMAN, SATUHARAPAN.COM - Kepolisian Jerman pada hari Minggu (15/5) menangkap 120 orang, menyusul bentrokan antara aktivis lingkungan dan personel keamanan dalam unjuk rasa anti batubara di timur negara tersebut.
Juru bicara kepolisian mengatakan, bentrokan terjadi pada hari Sabtu (14/5) di Lausitz, ketika sekitar 300 demonstran memaksa masuk ke pembangkit listrik Schwarze Pumpe yang beroperasi menggunakan batubara, milik BUMN Swedia Vattenfall.
Unjuk rasa tersebut merupakan bagian dari kampanye “Break Free” yang dicanangkan Greenpeace dan berbagai organisasi pegiat lingkungan di sejumlah negara di antaranya, Amerika Serikat, Kanada, dan Brasil, guna menentang penggunaan bahan bakar fosil.
Kampanye tersebut dimulai pada bulan ini dan berakhir pada akhir pekan kemarin di Jerman. Kepolisian mengatakan sekelompok aktivis menyerang penjaga keamanan Vattenfall, merobohkan pagar, dan masuk ke pembangkit listrik.
Juru bicara perusahaan mengatakan, dalam aksinya para aktivis juga melempar sebuah petasan. Namun, juru bicara koalisi antinuklir dan batubara, Ende Gelaende, mengatakan aksi kekerasan dipicu oleh aparat kepolisian ketika aktivis hendak meninggalkan lokasi kejadian. Selain itu, demonstran pro batubara menyerang para aktivis dalam insiden tersebut.
Lebih dari 2.000 orang dari sejumlah negara di Eropa terlibat dalam unjuk rasa tersebut yang mencakup pemblokiran akses rel kereta api di beberapa lokasi selama lebih dari 40 jam. (AFP)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...