Polisi Jordania Gerebeg Kantor IAF, Padahal Tujuannya Ikhwanul Muslimin
AMMAN, SATUHARAPAN.COM - Departemen Keamanan Publik (PSD) Jordania, hari Minggu (17/4), mengatakan bahwa salah satu patroli telah "keliru" menyerbu kantor Front Aksi Partai Islam (IAF), padahal yang dituju adalah kantor kelompok Ikhwanul Muslimin di Amman, Yordania.
Dalam sebuah pernyataan, polisi membantah tuduhan juru bicara IAF, Murad Adaileh, pabwa polisi tidak berwenang menargetkan IAF, sebagai partai politik yang terdaftar secara hukum.
Juru bicara PSD, Letkol Amer Sartawi, seperti dikutip media setempat, The Jordan Times, mengatakan bahwa departemen menerimainformasi bahwa markas Ikhwanul Muslimin yang ditutup pekan lalu kembali dibuka.
"Kami mengirim patroli untuk memeriksa itu, dan mereka pergi ke kantor partai, itu kesalahannya," jelas Sartawi.
Namun Adaileh mengatakan bahwa kasus itu bukan satu-satunya kantor IAF yang diserbu oleh otoritas. "Mereka juga menyerbu kantor kami di Karak, Mafraq dan Sahab dalam beberapa hari terakhir."
"Pihak berwenang menargetkan kami juga... Ini adalah sebuah partai politik berizin dan ada tanda dengan papa nama kami di pintu masuk kantor," kata Adaileh kepada The Jordan Times.
Pihak berwenang pada hari Rabu pekan lalu menyerbu markas besar Ikhwanul Muslimin di Abdali, pusat kota Amman, dan memerintahkan staf untuk mengevakuasi dan kantor ditutup.
Langkah serupa dilaporkan dilakukan di Jerash, Irbid dan Karak, dengan para pejabat Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa semua fasilitas tersebut akan ditutup.
Penutupan kantor Ikhwanul Muslimin merupakan pelaksanaan putusan pengadilan yang melarang organisasi itu di Jordania.
KPK Tetapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Tersangka Kasus...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Jenderal PDI Perju...