Polisi Masih Memburu Tiga Tersangka Pengeroyokan Ade Armando
Polisi tetapkan satu tersangka lagi yang diduga memprovokasi pengeroyokan, dan telah menangkap empat tersangka.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Polisi menangkap satu orang yang diduga provokator pengeroyokan terhadap pegiat media sosial Ade Armando di depan gedung DPR RI, ketika berlangsung demonstrasi mahasiswa BEM SI, Senin, 11 April lalu.
Yang ditangkap adalah orang bernama Arif Pardiani yang diduga berlaku memprovokasi. Ia ditangkap terkait dengan sebuah video yang beredar di media sosial dan diduga sebagai orang yang memprovokasi penganiayaan Ade Armando.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, penangkapan terhadap Arif Pardiani dilakukan di daerah Jakarta.
"Atas nama Arif Pardiani, kita tangkap di Jakarta. Ini yang terlihat di video yang beredar di media sosial, yang bersangkutan ini melakukan provokasi. Di antaranya mengeluarkan kata-kata “Ade Armando sudah mati”, dan “semua turun, semua yang ada di Jakarta”," kata Zulpan, hari Rabu (13/4).
Jadi, kelompok yang melakukan pemukulan, pengeroyokan, termasuk pemicu kerusuhan di demo 11 April adalah kelompok di luar BEM SI, ini kelompok non mahasiswa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan.
Dengan ditangkapnya Arif Pardiani, maka ada tujuh tersangka yang ditetapkan polisi, dan empat telah ditangkap, termasuk yang tarakhir Dhia Ul Haq yang ditangkap polisi saat bersembunyi di sebuah pondok pesantren di Serpong, Tangerang Selatan. Dhia Ul Haq disebut sebagai orang yang pertama memukul Ade Armando.
Empat tersangka yang sudah ditangkap adalah Mohammad Bagja, Komar, Arif Pardiani dan Dhia Ul Haq. Sementara yang masih diburu adalah Ade Purnama, Abdul Latif, dan Abdul Manaf.
Oknum Ormas Ikut Menggerakkan
Sementara itu, Polisi menduga ada keterlibatan oknum ormas di balik keikutsertaaan anak di bawah umur saat demo BEM SI di Jakarta hariSenin (11/4) lalu.
Sebanyak 92 remaja yang rata-rata merupakan anak di bawah umur berhasil diamankan Polres Metro Tangerang Kota. Mereka diduga hendak berangkat ke Jakarta untuk mengikuti demo BEM SI. Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes. Pol. Komarudin, mengatakan pihaknya mendapati bahwa adanya unsur ajakan yang dilakukan oknum ormas kepada remaja tersebut. "Diajak oleh ormas dan perorangan," katanya.
Menurut dia, oknum ormas ini menggunakan cara pendekatan melalui aplikasi pesan singkat. Oknum ini menyediakan formulir pendaftaran khusus bagi remaja yang hendak ikut demo.
Pihaknya masih terus melakukan pendalaman mengusut aplikasi pesan singkat itu. "Masih kita dalami. Kita tracing nomor-nomor HP yang ada atau yang mengajak," katanya.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...