Polisi Masih Selidiki Kasus Penembakan yang Menewaskan Bripka Sukardi
JAKARTA, SATUHARAPAN - Pihak Kepolisian hingga hari ini masih terus mengejar pelaku penembakan sekaligus menyelidiki kasus pembunuhan anggota Provost Mabes Polri Bripka Sukardi di Jalan Rasuna Said, Selasa (10/9) malam. Hal tersebut dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto kepada para wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/9).
Rikwanto menjelaskan, kronologis peristiwa tersebut berawal dari dihadangnya korban yang tengah mengawal iring-iringan truk dengan sepeda motor oleh pelaku yang berjumlah 4 orang dan mengendarai 2 sepeda motor. Setelah menghadang korban, pelaku langsung menembak korban hingga terjatuh, kemudian pelaku mengambil senjata korban berupa pistol. Tidak sampai di sana pelaku pun kemudian menembak kembali korban sebanyak 2 kali hingga korban tewas di tempat.
"Salah satu motor pelaku adalah Yamaha Vixion berwarna merah, yang satunya belum dapat kami identifikasi. Para pelaku sendiri menggunakan jaket berwarna hitam dengan menggunakan helm tertutup (full face)," kata Rikwanto.
Rikwanto mengatakan, ada 3 proyektil peluru di TKP yang berdiameter 9 mm, dan beberapa anak peluru juga ditemukan pada saat visum korban. Rikwanto menyatakan, sampai saat ini pihaknya telah memeriksa 11 orang saksi di TKP, diantaranya sopir truk dan kernetnya, juga satpam gedung KPK. "Kami akan terus mengumpulkan orang-orang yang mengetahui, melihat, dan mendengar tentang kejadian tersebut untuk kemudian kami dengar kesaksiannya." kata Rikwanto.
"Untuk proses penyelidikan selanjutnya polisi akan meminta rekaman cctv di gedung KPK dan di gedung seberang TKP," kata Rikwanto.
Rikwanto mengatakan, ada kemiripan pola penembakan dalam kasus ini dengan pola pada kasus penembakan polisi di Pamulang, Cireundeu, dan Pondok Aren. "Untuk selongsong peluru dengan anak peluru sudah kami kirimkan ke labfor untuk periksa lebih lanjut apakah ada kesamaan dengan kasus sebelumnya atau tidak kita tunggu hasilnya lebih lanjut," kata Rikwanto.
Rikwanto sendiri mengaku belum dapat menyimpulkan apakah kasus penembakan ini ada kaitannya dengan aktivitas terorisme di Indonesia. "Kami belum dapat memastikan mereka dari golongan atau kelompok apa, yang jelas kami akan berangkat dari TKP," kata Rikwanto.
Menurut Rikwanto, korban kemungkinan telah diikuti oleh pelaku dari sejak di lokasi awal korban melakukan pengawalan, yakni Tanjung Priok sampai di tempat korban ditembak. "Jalan Rasuna Said sendiri memang tujuan akhir korban beserta truk-truk yang dikawalnya," tambah Rikwanto.
Rikwanto sendiri mengatakan, pelaku penembakan Polisi di Pondok Aren masih belum dapat ditangkap. "Ada kemungkinan pelaku adalah orang yang sama yang melakukan penembakan di Pondok Aren," kata Rikwanto.
Rikwanto berpesan, kepada setiap masyarakat yang mengetahui, mendengar, dan melihat peristiwa ini secara langsung agar dapat melapor ke satuan kepolisian terdekat atau sms ke 1717 atau telepon ke 110.
Rikwanto menyatakan, dalam 3 bulan terakhir telah terjadi 4 kali kasus penembakan terhadap anggota Polri. "Yang pertama di Cirendeu, yang kedua di Pamulang, Pondok Aren, dan terakhir di Kuningan. Jumlah korban yang ditembak 5 orang, dimana 4 orang meninggal dunia dan 1 orang terluka." kata Rikwanto.
Rikwanto mengatakan, korban saat ini telah dimakamkan di TPU Kemiri, Rawamangun, Jakarta Timur. "Korban juga mendapatkan kenaikan pangkat menjadi AIPDA Anumerta." ujar Rikwanto.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...