Polisi Paris Temukan Anak-anak Terlantar di Apartemen
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Pihak berwenang Prancis sedang menyelidiki pasangan India karena telah mengabaikan tiga anak kecil mereka dalam kondisi yang memprihatinkan di sebuah flat atau apartemen kecil di Paris.
Penyelidikan polisi dimulai ketika seorang ibu bersikap tidak peduli atas kelahiran bayi perempuannya pada Hari Tahun Baru yang menimbulkan kecurigaan di kalangan staf medis.
Petugas pelayanan sosial menemukan saudara laki-laki dari bayi perempuan tersebut, yang berusia dua, lima dan enam tahun tinggal di flat di pinggiran utara Paris.
Nampaknya anak laki-laki tersebut tidak pernah keluar dari flat sepanjang hidup mereka.
Masalah perkembangan terjadi pada dua anak laki-laki tertua, mereka tidak bisa berbicara dengan baik dan memiliki kesulitan berjalan serta kekurangan gizi.
“Mereka memililki kasur sederhana untuk tempat tidur dan tidak ada furnitur apalagi mainan,” kata sebuah sumber peradilan kepada harian Prancis Liberation.
Keempat anak tersebut dibawa ke tempat perawatan sejak bulan Februari.
Sang ayah (33) dan ibunya (27) berada dalam tahanan dan sedang diselidiki atas dugaan mengabaikan anak-anak. Tuduhan itu bisa membuat pasangan suami istri ini dipenjara selama tujuh tahun dan denda sebesar USD 138 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar.
Anak-anak Menangis
Berita tentang anak-anak tersebut muncul di media Prancis pada pekan ini.
Tampaknya, diantara mereka tidak satu pun yang pergi ke sekolah, menerima vaksin atau pertolongan medis lainnya.
Liberation mengatakan bahwa orang tua mereka tiddak bekerja, namun mereka mendapatkan tunjangan anak.
Tampaknya keluarga tersebut tinggal di lantai tujuh di distrik La Courneuve di Seine-Saint Denis pinggiran kota Paris selama enam tahun.
Para tetangga di blok flat itu mengatakan mereka tidak pernah melihat anak laki-laki yang sulung.
Kini dua saudara terkecil mereka dirawat oleh orang tua asuh, sedangkan kakak sulung mereka menerima perawatan spesialis.
“Kadang-kadang saya melihat ayah mereka ketika saya pergi untuk bekerja. Tapi saya tidak pernah melihat anak-anak itu,” kata salah seorang tetangga yang tidak disebutkan namanya kepada Liberation.
“Saya hanya mendengar suara ribut, kadang-kadang anak menangis. Hanya itu.” (bbc.co.uk)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...