Polisi Periksa 18 Saksi Terkait Kecelakaan KRL
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto mengatakan polisi sudah memeriksa 18 orang saksi terkait kecelakaan yang melibatkan Kereta Rel Listrik (KRL) dengan mobil tangki Pertamina di kawasan Bintaro pada Senin (9/12).
“Sudah ada lima orang dari PT KAI, dua orang dari PT Pertamina, 10 orang saksi di tempat kejadian perkara dan satu anggota Polsek Pesanggrahan yang setelah kejadian datang ke lokasi,” kata Kombespol Rikwanto di Jakarta, Rabu (18/12).
Rikwanto mengatakan keterangan 18 orang saksi itu saat ini sudah cukup. Namun, polisi masih perlu memeriksa beberapa orang korban dan penjaga pintu perlintasan.
Selain itu, penyidik pada Rabu pukul 14.00 WIB juga akan memeriksa kembali tempat kejadian perkara untuk menyisir dan memeriksa alat-alat yang ada di lokasi.
“Untuk korban belum semuanya bisa dimintai keterangan. Masih ada 13 korban yang dirawat dan lima orang lainnya rawat jalan. Mereka akan dimintai keterangan kalau sudah pulih,” tutur Rikwanto.
Rikwanto mengatakan sopir mobil tangki Pertamina, Chosimin, juga sudah diperiksa pada Selasa (10/12) bersama Manajer Operasional Pertamina Area Jabodetabek Cahya.
Terkait dengan pemeriksaan yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Rikwanto mengatakan memiliki arah yang berbeda. Pemeriksaan KNKT mengarah pada perbaikan penyelenggaraan transportasi secara umum.
“Sedangkan penyelidikan oleh polisi dilakukan dalam ranah hukum pidana,” ujarnya.
Sebelumnya, terjadi kecelakaan antara KRL Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang dengan mobil tangki Pertamina di pintu perlintasan Pondok Betung, Bintaro pada Senin (9/12) pukul 11.25 WIB.
Penyebab kecelakaan itu saat ini masih diselidiki. Kecelakaan itu menyebabkan tujuh korban meninggal dunia, yaitu Darmah Prasetyo (25) masinis, Agus Suroto (24) asisten masinis, Sopyan Hadi (20), Elrisa Maghfirah (16), Rosa Elizabeth (73), Bety Ariani (56) dan Natali (23). (Ant)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...