Polisi: Selama Pandemi Kasus Kejahatan di Jakarta Meningkat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Angka kejahatan di wilayah DKI Jakarta mengalami peningkatan selama pandemi COVID-19. Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.
Namun tidak dijelaskan secara jenis kasus tindak kejahatan yang mengalami peningkatan selama pademi, dan juga tingkat kenaikannya. “Di masa pandemi ini ada beberapa kejadian (kasus kriminalitas) yang sempat mengalami peningkatan,” ujar Yusri, hari Selasa (5/10).
Walaupun terjadi peningkatan, Yusri menyebut pihaknya telah membentuk tim khusus yang dikendalikan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) sesuai dengan arahan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.
Menurut Yusri, tim khusus Polda Metro Jaya tersebut bertugas dalam mempetakan wilayah yang rawan kejahatan dan melakukan upaya preventif. Salah satunya menggelar patroli rutin.
“Kemudian di jam-jam rawan, kita lakukan langkah preventif berupa patroli untuk meminimalisir tindak kejahatan seperti begal. Tim patroli diharapkan dapat membuat masyarakat lebih tenang,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Yusri mengungkap salah satu tindak kriminal yang berhasil diungkap Polda Metro Jaya adalah pencurian kendaraan sepeda motor (curanmor). Ada 100 atau bahkan lebih kasus curanmor yang sudah diungkapkan, katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat terdapat 8.112 kasus kejahatan dan pelanggaran yang terjadi di DKI Jakarta selama tahun 2020 lalu. Jenis kejahatannya beragam, mulai dari pembunuhan, pencurian sampai narkotika.
Di Kepulauan Seribu, tingkat kriminalitas di wilayah berpenduduk 29.100 jiwa ini tercatat terjadi 101 kasus kejahatan selama tahun 2020. Masalah narkotika menjadi yang mendominasi dengan 93 kasus. Pencurian dengan pemberatan menjadi kasus dengan tingkatan terbanyak kedua dengan enam kali disusul penganiayaan berat dan pencurian biasa yang sama-sama menyumbang satu kasus.
Penyalahgunaan narkotika juga menjadi kasus paling menonjol di wilayah Jakarta Selatan dari 1.761 angka kriminalitas selama tahun 2020. BPS mencatat terjadi 400 kasus narkotika di wilayah yang berbatasan langsung dengan daerah penyangga seperti Depok dan Tangerang Selatan ini.
Sementara di urutan kedua adalah penipuan dengan 228 kasus. Kemudian pencurian dengan pemberatan 220 kasus serta kasus demonstrasi sebanyak 202. Lalu pencurian kendaraan bermotor 102 kasus dan penganiayaan berat 123 kasus. Sisanya ada dua kasus pembunuhan, pemerkosaan dua kasus, penganiayaan ringan 21 kasus, penculikan satu kasus, perusakan tujuh kasus. Pencurian ringan lima kasus, pencurian dengan kekerasan 25 kasus, pencurian biasa 93 kasus.
Sedangkan sepanjang 2020 kasus kriminalitas di Jakarta Timur mencapai 1.662. Perkara penipuan yang sering terjadi di wilayah ini dengan 500 kasus. Kemudian narkotika 376 kasus. Pencurian dengan pemberatan 175 kasus. Pencurian kendaraan bermotor 173 kasus.
Editor : Sabar Subekti
Albania Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...