Polisi Selidiki Militan Uighur di Balik Bom Bangkok
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM – Polisi Thailand Selasa (18/8) malam mulai meningkatkan perburuan mereka mencari pelaku peledakan bom, diduga dilakukan seorang pria yang tertangkap kamera CCTV sedang hilir mudik di sekitar Kuil Erawan beberapa saat sebelum terjadi ledakan.
Media lokal melaporkan bahwa sumber di kepolisian mengatakan polisi sedang melakukan penyelidikan apakah ada motif balas dendam dari militan Uighur merespons keputusan pemerintah Thailand yang mendeportasi warga Muslim Uighur Tiongkok bulan Juli lalu.
Bangkok Post dalam laporannya hari Rabu (19/8) mengatakan bahwa sumber dari kepolisian itu menyebutkan militan Uighur mungkin melakukan serangan balasan setelah Bangkok mendeportasi 109 pengungsi Uighur ke Tiongkok. Pemulangan imigran itu mengundang kecaman internasional. Muslim Thailand dan kelompok hak asasi manusia menuduh pemerintah memisahkan keluarga Uighur dengan mengirimkan migran laki-laki ke Tiongkok dan yang perempuan dan anak-anak ke Turki.
Polisi juga sudah meningkatkan penjagaan di kedutaan besar Tiongkok di Kota Bangkok berdasarkan permintaan Tiongkok dua pekan sebelumnya. Informasi intelijen mengatakan ada kemungkinan muncul serangan terhadap wisatawan Tiongkok setelah 11 Agustus.
Namun Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha menyatakan menolak spekulasi tersebut. Prayut dalam pidato di televisi Selasa (18/8) malam mengatakan tidak akan berkesimpulan dulu siapa di balik serangan bom tersebut.
"Apakah kejadian ini didorong oleh politik domestik atau isu internasional, saya tidak ingin memberikan pendapat karena bisa menyesatkan penyelidikan dan menyebabkan kepanikan," kata dia.
"Mereka mungkin melakukan itu untuk motif politik atau untuk melemahkan ekonomi atau pariwisata atau karena alasan lain. Pemerintah akan menyelidiki dan menemukan pelaku dan kaki tangan mereka sesegera mungkin," kata Jenderal Prayut.
Dalam pidatonya, Prayut menyampaikan belasungkawa kepada semua keluarga korban baik yang meninggal dan cedera akibat ledakan di perempatan Ratchaprasong, yang berpusat di kuil, hari Senin (17/8). Ledakan bom itu telah menewaskan 20 orang dan 125 lainnya luka-luka.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...