50 Orang Tenggelam Diserbu Hindari Boko Haram
KANO, SATUHARAPAN.COM - Lebih dari 150 orang tewas tenggelam di sungai atau ditembak ketika lari dari Boko Haram, yang menyerbu desa di pedalaman Yobe, Nigeria timurlaut, kata warga setempat, hari Selasa (18/8).
Puluhan orang bersenjata tiba dengan sejumlah sepeda motor dan sebuah mobil pada Kamis pekan lalu kemudian melepaskan tembakan, mencerai-beraikan penduduk Kukuwa-Gari, yang ketakutan.
"Mereka langsung menembaki, membuat penduduk lari. Mereka juga menembaki sejumlah orang. Malangnya, banyak warga mencoba lari dengan mencebur ke sungai, yang penuh karena hujan. Banyak yang tenggelam," kata Modu Balumi, penduduk desa, kepada AFP.
"Sampai dengan temuan korban terakhir kami mencatat 150 orang (termasuk yang tertembak mati) tenggelam dalam serangan itu. Kelompok bersenjata itu dengan sengaja membunuh seorang nelayan, yang mencoba menyelamatkan warga desa, yang tenggelam," katanya.
Balumi mengatakan, mayat orang-orang yang tenggelam diangkut ke darat oleh penduduk desa yang berlokasi beberapa kilometer dari tempat kejadian.
Berita penyerangan itu lambat terungkap karena Boko Haram merusak peralatan telekomunikasi di sekitar desa yang letaknya sekitar 50 kilometer dari ibukota Yobe, Damaturu, sejak kekacauan merebak pada 2009.
"Orang bersenjata dari Boko Haram menyerang desa kami pada Kamis yang menyebabkan 150 orang meninggal. Kebanyakan korban meninggal adalah mereka yang berusaha melarikan diri ke sungai. Orang-orang bersenjata itu menembaki warga sehingga mendesak mereka berlari menyelamatkan diri," ujar Bukar Tijjani, seorang warga yang lain, kepada AFP.
"Banyak warga desa, khususnya perempuan dan anak-anak berlari menuju sungai dalam kebingungan. mereka dikejar oleh orang-orang bersenjata yang terus menembakinya. Dalam kepanikan pelariannya, mereka terjun ke sungai yang airnya sedang penuh," katanya.
Seorang aparat pemerintah membenarkan kejadian serangan tersebut, tetapi menyebut jumlah korban mati lebih rendah yaitu 50 orang. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...