Polisi Serahkan Kasus Penipuan Investasi Binomo ke Kejaksaan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri melimpahkan tahap II tersangka dan barang bukti perkara dugaan tindak pidana penipuan investasi binary option aplikasi Binomo.
Kepala Unit V Subdirektorat II Perbankan Dirtipideksus Bareskrim Polri, Komisaris Polisi Karta menyebutkan, tersangka yang akan dilimpahkan ke jaksa adalah Fakar Suhartami Pramata alias Fakarich.
“Hari ini berkas kasus dengtan tersangka Fakar dilimpahkan untuk tahap dua penyerahan tersangka dan barang bukti. Berkas perkara Fakarich telah dinyatakan lengkap atau P-21 secara formil dan materil oleh jaksa penuntut umum pada hari Jumat lalu (29/7),” kata Karta di Jakarta, Senin (1/8).
Setelah dinyatakan lengkap, Karta menyebut penyidik melimpahkan tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan Negeri Medan, Sumatera Utara (Sumut). Sebelumnya, Fakarich dilimpahkan ke Kajaksaan Negeri Tangerang Selatan, Banten, Jumat (24/6).
“Tahap II ke Medan, karena banyak korban Fakar saksinya di Medan,” kata dia. Berkas lima tersangka lainnya sudah tahap I dan sudah dilakukan pengembalian berkas (P-19) sesuai petunjuk jaksa peneliti. Saat ini berkas masih diteliti jaksa.
“Tersangka lainnya sudah tahap satu berkasnya masih di JPU sedang diteliti,” kata dia. Kelima tersangka itu adalah Brian Edgar Nababan (manajer Binomo Indonesia), Wiky Mandara Nurahadi (admin akun Telegram Indra Kenz), Vanessa Khong (kekasih Kenz), Rudiyanto Pei (ayah Vanessa Khong), dan Nathania Kesuma (adik Kenz).
Kasus penipuan investasi aplikasi Binomo merugikan 108 korban senilai Rp 73,1 miliar. Penyidik telah menyita barang bukti dan aset tersangka, termasuk dokumen dan barang bukti elektronik, mobil Tesla, tiga rumah, 12 jam tangan mewah berbagai merk, dan uang tunai Rp 1,64 miliar.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...