Polisi Sidik Kasus Investasi Bodong Platform Fahrenheit
Korbannya mengalami kerugian hingga Rp5 triliun.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Bareskrim Polri menaikkan status kasus dugaan investasi bodong robot trading platform Fahrenheit ke tahap penyidikan. Kasus tersebut merugikan korban hingga Rp5 triliun.
"Di Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) sudah ada laporan dan naik ke penyidikan," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Gatot Repli Handoko, dalam keterangannya, Jumat (18/3).
Gatot mengatakan, ada dua laporan terhadap robot trading Fahrenheit. Laporan itu masing-masing diterima oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) dan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber).
Namun Gatot menyebut laporan itu akan digabung menjadi satu, sehingga, penyidikan kasusnya bakal dilakukan oleh Dittipideksus.
"Untuk Fahrenheit ada dua pelaporan, satu ke Dittipidsiber dan satu ke Dittipideksus," katanya. "Yang di Siber masih lidik. Nanti penanganan akan diserahkan ke Dittipideksus."
Fahrenheit merupakan platform investasi berkedok robot trading kripto. Pengelola aplikasi ini adalah PT FSP Akademi Pro yang muncul sekitar pertengahan tahun 2021.
Fahrenheit disebut-sebut sudah memiliki kantor operasional pertama di gedung New Soho Capital, Jakarta. Mereka mengklaim memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence alias AI yang digunakan pada pasar aset.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...