Polisi Sultra Tangkap Pemilik Kapal Berisi bahan Peledak
KENDARI, SATUHARAPAN.COM-Polda Sulawesi Tenggara, melalui Tim Patroli Gabungan Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara, menangkap sebuah kapal bermuatan bahan peledak di Perairan Pulau Mangata, Kecamatan Masaloka Raya, Kabupaten Bombana, Provinsi Sultra, pada hari Selasa (11/6).
Direktur Polairud Polda Sultra, Kombes. Pol. Faisal Florentinus Napitupulu, mengatakan bahwa pada saat dilakukan penangkapan, tidak ditemukan awak atau pemilik kapal yang mengangkut bahan peledak tersebut.
"Pelaku diduga melarikan diri menggunakan kapal lain," katanya, hari Kamis (13/06/24).
Dalam keterangannya ia menyebutkan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan, keterangan salah seorang saksi yang diamankan dan hasil koordinasi dengan Kepala Desa Masaloka Selatan bersama Bhabinkamtibmas Masaloka Raya, Tim Personel Gabungan Dit Polairud Polda Sultra berhasil mengidentifikasi terduga pelaku atau pemilik kapal tersebut.
"Identitas terduga pelaku diketahui berinisial LK (48 tahun), yang merupakan nelayan dan beralamat atau domisili tercatat di KTP di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat," katanya.
Selanjutnya, ia menjelaskan usai berhasil diidentifikasi, terduga pelaku LK tersebut langsung menyerahkan diri di Marnit Bombana, yang mana pada saat menyerahkan diri, LK didampingi oleh Kepala Desa Masaloka Selatan. "Saat ini dilakukan pemeriksaan terhadap LK," katanya.
Faisal Florentinus Napitupulu mengatakan bahwa dalam penangkapan kapal tersebut, pihaknya berhasil menyita barang bukti bahan peledak berupa lima botol alat peledak yang dikemas di dalam botol kaca, satu unit perahu mesin tanpa nama berwarna kuning, satu set kompresor, empat buat kacamata selam, enam biji pemberat berbahan timah, delapan buah sumbu ledak, satu gulung obat nyamuk, satu buah korek api gas, dan empat kilogram ikan karang campuran.
Sampai saat ini, ia menjelaskan terduga pelaku beserta barang bukti dan para saksi diamankan dan dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Subdit Gakkum di Marnit Bombana. Selanjutnya, pelaku dan barang bukti akan dipindahkan ke Mako Polairud Polda Sultra untuk penyidikan lebih lanjut.
Di akhir kesempatan, dalam mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku diduga melanggar Pasal 1 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Bahan Peledak, serta Pasal 9 jo 85 jo Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan. (dengan Antara)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...