Polisi Tahan 196 Orang Pembuat Onar di Piala Eropa
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Kepolisian Prancis menahan di balik terali besi lebih kurang 196 orang terkait kerusuhan di berbagai laga Piala Eropa 2016. Menurut pernyataan resmi Kementerian Dalam Negeri Prancis hari Kamis (16/6) pihak kepolisian menangkap 323 suporter sejak awal kejuaraan tersebut.
Dalam pernyataan resmi, Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan merilis jumlah tersebut karena kejuaraan tersebut dirusak oleh kekerasan.
Dalam pernyataan resmi tersebut suporter yang ditahan akan menjalani hukuman penjara yang bervariasi antara tiga sampai lima bulan dan ada kemungkinan penangguhan.
Pengadilan Marseille beberapa hari sebelumnya menjatuhi hukuman sampai dua tahun penjara kepada lima penonton asal Inggris karena dituding sebagai pemicu kerusuhan setelah pertandingan Inggris menghadapi Rusia. Sementara hari Rabu (15/6), kepolisian di Prancis bagian Selatan menangkap 43 pendukung Rusia karena berbuat onar, dan mengakibatkan 30 orang luka-luka.
Kepala eksekutif Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), Martin Glenn, menasihati seluruh penggemar tim nasional Inggris bersikap lebih dewasa dan bertanggung jawab, dan jangan terulang lagi kasus seperti saat menghadapi Wales, karena beberapa saat setelah laga selesai setidaknya 37 pendukung tim nasional Inggris berbuat keonaran.
Pada hari Rabu (15/6) Rusia memanggil duta besar Prancis di Moskow memprotes penangkapan penggemar sepak bola Rusia sebagai buntut kerusuhan hari Minggu (12/6). Beberapa hari setelah kerusuhan seusai pertandingan dengan Inggris, UEFA memberi peringatan keras bagi Rusia apabila pendukungnya melakukan kerusuhan lagi.
Kerusuhan yang dilakukan pendukungnya menjadikan tanda tanya bagi Rusia yang akan jadi penyelenggara Piala Dunia 2018. UEFA juga memperingatkan Inggris sanksi pengusiran juga dapat diberlakukan bagi tim berjuluk The Three Lions tersebut.
Di sisi lain ada beberapa pendukung Inggris yang berkomentar ingin mematuhi peraturan tersebut, namun di sisi lain mereka mengeluhkan petugas keamanan di Prancis yang menggunakan gas air mata, menunjukkan sebuah hal yang tidak manusiawi.
(france24.com/bbc.com).
Editor : Eben E. Siadari
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...