Polisi Tangkap Tersangka Pemimpin Jamaah Islamiyah di Lampung
LAMPUNG, SATUHARAPAN.COM - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap seorang pria yang diyakini sebagai pemimpin militer jaringan Jamaah Islamiyah yang terkait dengan al-Qaeda.
Pihak berwenang, Sabtu (12/12), mengatakan ia telah lolos dari penangkapan sejak 2003.
Associated Press mengutip juru bicara Polri Ahmad Ramadhan, melaporkan Aris Sumarsono, yang dikenal sebagai Zulkarnaen, ditangkap Kamis (10/12) malam oleh polisi kontraterorisme tanpa perlawanan. Penangkapan itu dilakukan dalam penggerebekan di sebuah rumah di Kabupaten Lampung Timur.
Zulkarnaen diduga terlibat dalam aksi perakitan bom yang digunakan dalam serangkaian serangan peledakan, termasuk peristiwa bom Bali 2002. Tragedi tersebut menewaskan 202 orang yang sebagian besar adalah wisatawan asing. Selain itu, Zulkaraen ditengarai juga terlibat dalam pemboman Hotel J.W Marriott di Jakarta pada 2003, yang menewaskan 12 orang.
Ramadhan mengatakan, Zulkarnaen adalah seorang pakar biologi yang termasuk di antara militan Indonesia pertama yang pergi ke Afghanistan untuk mengikuti pelatihan. Ia juga dituduh menyembunyikan Upik Lawanga, perakit bom lain dan anggota kunci Jamaah Islamiyah.
Lawanga ditangkap polisi kontraterorisme di Lampung pada pekan lalu. Dia telah lolos dari penangkapan sejak 2005 setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam serangan yang menewaskan lebih dari 20 orang di sebuah pasar di Poso, yang dikenal sebagai sarang Islam militan.
"Dia ditahan dan diperiksa penyidik," kata Ramadhan tentang Zulkarnaen, seraya menambahkan bahwa polisi masih melakukan penyelidikan di rumahnya di Lampung.
Polisi mengatakan mereka diberi tahu lokasi Zulkarnaen dalam penggerebekan setelah menginterogasi beberapa tersangka militan yang ditangkap pada akhir bulan lalu.
Sejak Mei 2005, Zulkarnaen telah terdaftar dalam daftar al-Qaeda oleh Dewan Keamanan PBB karena dikaitkan dengan Osama bin Laden atau Taliban. Dewan Keamanan mengatakan bahwa Zulkarnaen adalah salah satu perwakilan al-Qaeda di Asia Tenggara dan salah satu dari sedikit orang di Indonesia yang pernah berhubungan langsung dengan jaringan bin Laden.
Lebanon Usir Pulang 70 Perwira dan Tentara ke Suriah
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Lebanon mengusir sekitar 70 perwira dan tentara Suriah pada hari Sabtu (27/1...