Polisi Turki Tangkap ISIS yang akan Ledakkan Bom Tahun Baru
TURKI, SATUHARAPAN.COM – “Polisi Turki, pada hari Rabu (30/12), menangkap dua tersangka ISIS yang dituduh merencanakan serangan bom bunuh diri pada malam perayaan tahun baru di Ibu Kota Ankara.
Negara-negara Eropa dalam siaga tingkat tinggi dalam mengantisipasi kemungkinan serangan selama tahun baru. Belgia telah menahan dua orang yang dicurigai adalah anggota ISIS.
Seorang pejabat Turki mengatakan terdapat dua orang yang kewarganegaraannya tidak diungkapkan, berencana untuk menyerang daerah di pusat kota sebagai pusat keramaian malam tahun baru.
"Mereka diduga berafiliasi dengan ISIS dan merencanakan serangan pada tahun baru di Ankara," kata seorang pejabat Turki kepada AFP.
Turki telah siagakan keamanan tingkat tinggi sejak 10 Oktober, ketika dua pembom bunuh diri mengoyak kerumunan aktivis perdamaian di Ankara, menewaskan 103 orang dalam serangan terburuk dalam sejarah Turki modern.
Menurut televisi swasta, NTV, polisi kontra-terorisme menangkap kedua orang itu di distrik Mamak, pinggiran ibukota, yang merupakan rumah bagi lebih dari lima juta orang.
Menurut kantor berita Anatolia, keduanya berencana untuk melakukan serangan utama di Kizilay Ankara.
“Kedua pria yang diidentifikasi sebagai MC dan AY sudah berada dalam pengawasan pada target potensial,” menurut Kantor Gubernur Ankara.
Mereka berencana untuk menyerang dua tempat terpisah di Kizilay, satu di luar pusat perbelanjaan besar dan yang kedua di jalan utama.
Polisi juga menyita satu rompi bom bunuh diri.
“Salah satu mekanisme bom bunuh diri adalah dengan bantalan bola dan satu ransel dengan bahan pembuat bom,” kata Kantor Gubernur.
Turki Berada di Garis Depan
Serangan yang dilakukan oleh ISIS pada Bulan Oktober di Ankara seperti dua serangan mematikan lainnya di negara Kurdi.
Pada bulan Juni, empat orang tewas dalam serangan terhadap sebuah reli dari partai pro-Kurdi utama di Diyarbakir, sementara pada bulan Juli, 33 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri terhadap aktivis di kota Suruc, di perbatasan Suriah.
Pemerintah Turki memiliki waktu dan kesempatan menumpas kelompok ISIS di seluruh negeri.
"Turki adalah target teror karena berada di garis depan dalam memerangi ISIS," kata seorang pejabat Turki kepada AFP.
Awal bulan ini, polisi menangkap seseorang yang diduga dari kelompok ISIS dengan rencana serangan bom bunuh diri di konsulat AS di Istanbul.
Turki mengambil tindakan lebih tegas terhadap kelompok ISIS di perbatasannya dengan Suriah setelah terguncang oleh serangan di wilayahnya dan serangan di Paris pada bulan November.
Eropa Waspada
“Di kota terbesar Turki, Istanbul, sekitar 15.000 polisi akan dikerahkan untuk menjamin keamanan selama tahun baru, termasuk 5.000 polisi yang disebar di daerah sekitar Taksim Square pusat,” kata Wakil Polisi Keamanan Kota, Zafer Baybaba.
Ibukota Eropa juga telah meningkatkan keamanan setelah serangan terkoordinasi di Paris yang menewaskan 130 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka pada tanggal 13 November.
“Polisi Belgia menangkap dua orang yang diduga merencanakan serangan di Brussels selama perayaan tahun baru,” kata Kantor Kejaksaan Federal pekan ini.
Polisi menyita seragam pelatihan ala militer, perangkat keras komputer, dan materi propaganda ISIS dalam penggerebekan di sekitar ibukota Brussels dan di wilayah Liege.
Polisi Austria mengatakan hari Sabtu mereka telah meningkatkan keamanan di Wina dan kota-kota lain setelah menerima peringatan serangan yang mungkin terjadi selama musim liburan. (hindustantimes.com)
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...