Politisi Nasionalis Rusia: Militer Tidak Punya Dokter Yang Memadai
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Salah satu politisi nasionalis Rusia yang paling menonjol mengatakan bahwa militer Rusia memiliki sejumlah masalah militer, termasuk tidak memiliki jumlah dokter yang memadai. Pesan yang dia sampaikan dalam pertemuan hari Sabtu (26/11) dengan para ibu tentara yang dimobilisasi untuk pertempuran di Ukraina.
Komentar itu disampaikan Leonid Slutsky, pemimpin Partai Demokrat Liberal yang populis dan ketua komite hubungan luar negeri di majelis rendah parlemen. Ini merupakan pengakuan publik yang tidak biasa atas masalah dalam militer ketika pasukan Rusia mengalami serangkaian kemunduran di medan perang.
“Tidak ada cukup dokter di unit militer; semua orang mengatakan ini. Saya tidak bisa mengatakan mereka tidak ada sama sekali, tetapi mereka praktis tidak terlihat di sana,” kata Slutsky pada pertemuan di St. Petersburg.
Olga Suyetina, ibu angkat dari seorang prajurit yang dimobilisasi untuk konflik Ukraina mengatakan dia telah mendengar dari putranya bahwa pasukannya kurang lengkap.
“Tidak ada senapan, tidak ada, kami harus membelinya dengan crowdfunding,” katanya, merujuk pada perangkat di senjata yang membantu mengarahkannya. “Tidak ada apa-apa; mereka meninggalkan Kharkiv, tidak ada, bahkan tidak ada polietilen untuk menutupi galian.”
Slutsky, pendukung kuat perjuangan Rusia di Ukraina, mengatakan dia akan berbicara dengan Kementerian Pertahanan tentang masalah yang dihadapi pasukan di Ukraina.
“Kita harus mengerti bahwa seluruh dunia sedang mengawasi kita. Kami adalah negara bagian terbesar dan ketika kami tidak memiliki kaus kaki, celana pendek, dokter, kecerdasan, komunikasi, atau sekadar merawat anak-anak kami, muncul pertanyaan yang akan sangat sulit dijawab,” katanya.
Pertemuan itu terjadi sehari setelah Presiden Vladimir Putin bertemu dengan sekelompok ibu tentara lainnya. Pada pertemuan hari Jumat itu, dia mengecam apa yang dia katakan sebagai penggambaran media yang tidak tepat tentang kampanye militer Moskow.
“Hidup lebih sulit dan beragam dari apa yang ditampilkan di layar TV atau bahkan di internet. Ada banyak kepalsuan, kecurangan, kebohongan di sana,” kata Putin.
Putin mengatakan bahwa dia terkadang berbicara dengan pasukan secara langsung melalui telepon, menurut transkrip Kremlin dan foto-foto pertemuan tersebut.
“Saya telah berbicara dengan (pasukan) yang mengejutkan saya dengan suasana hati mereka, sikap mereka terhadap masalah tersebut. Mereka tidak mengira ini panggilan dari saya,” kata Putin. Dia menambahkan bahwa seruan itu “memberi saya banyak alasan untuk mengatakan bahwa mereka adalah pahlawan.” (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...