Politisi PDIP Sebut Tiga PR Panglima TNI Pengganti Moeldoko

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Politisi PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin mengatakan ada tiga pekerjaan rumah (PR) Panglima TNI pengganti Jenderal Moeldoko yang memasuki masa pensiun pada 31 Juli 2015 mendatang.

“Ada tiga pekerjaan rumah untuk Panglima TNI ke depan,” ujar sosok yang akrab disapa TB itu kepada satuharapan.com, Minggu (31/5).

Dia memaparkan, pertama peningkatan displin, karena selama ini perkelahian personel TNI dengan aparat penegak hukum lain, seperti Polisi masih sering terjadi. ”Pertama, peningkatkan disiplin, karena masih ada perkelahian antar angkatan dengan polisi dan sebagainya,” kata anggota Komisi I DPR RI itu.

Selanjutnya, menurut dia, melanjutkan pembentukan karakter personel TNI yang profesional. Dalam hal ini, TB menjelaskan personel TNI tidak boleh berpolik, berbisnis, dan harus bisa menempatkan diri pada tugasnya. “Lanjutkan profesionalisme, yaitu personel TNI tidak berpoliti, tidak berbisnis, dan bisa menempatkan diri pada urusannya, jangan malah ke sektor pertanian atau perhubungan,” tutur TB.

Terakhir, menurut kader PDI perjuangan itu, Panglima TNI pengganti Jenderal Moeldoko harus melanjutkan program Minimum Essential Force (MEF). “Lanjutkan program Minimum Essential Force, itu harus dilanjutkan jangan berhenti, agar TNI punya satuan pemukul,” ujar TB.

Sementara, terkait Kepala Staf dari matra mana yang akan diangkat sebagai Panglima TNI pengganti Jenderal Moeldoko, TB menyerahkan sepenuhnya hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo, tergantung bagaimana Presiden melihat kebutuhan dalam penguatan visi dan misi pemerintahan yang dipimpin.

“Terserah beliau mau dari Angkatan Udara, Angkatan Laut, atau Angkatan Darat, terserah Pak Jokowi,” ujar dia.

Namun, dia yakin, seluruh Kepala Staf yang nantinya diangkat menjadi Panglima TNI akan siap membantu Presiden Jokowi mewujudkan visi dan misi pemerintahan yang diusung. “Sebagai pelaksana siapa saja bisa (membantu presiden mewujudkan visi dan misi),” ujar dia.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja