Loading...
INDONESIA
Penulis: Bayu Probo 12:27 WIB | Jumat, 11 April 2014

Polres Belu Buru Perekrut Wilfrida Soik

Wlifrida Soik, tenaga kerja informal asal Atambua, Kabupaten Belu, NTT, saat dibawa petugas penjara Malaysia keluar dari ruang tahanannya. Dia akhirnya dinyatakan tidak bersalah atas dakwaan membunuh majikannya pada 2010, di Malaysia. (Foto: Antara)

KUPANG, SATUHARAPAN.COM – Kepolisian Resor Belu, NTT, telah mengetahui identitas perekrut Wilfrida Soik, tenaga kerja wanita (TKW) asal daerah itu yang didera hukuman mati di Malaysia, namun akhirnya dibebaskan pengadilan.

“Kita sudah kantongi identitas pelakunya, namun hingga kini masih dalam pengejaran,” kata Kepala Kepolisian Resor Belu, AKBP Daniel Ruhoro, yang dihubungi dari Kupang, Jumat (11/4).

Dia mengatakan, tersangka perekrut yang identitasnya sudah diketahui itu juga telah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO) jajaran Polres Belu, sejak pengusutan kasus tersebut dilakukan.

Polisi pasti mengejar orang-orang seperti itu untuk menjamin keadilan dan hukum sekaligus menyadarkan masyarakat agar jangan mudah ditipu jaringan itu.

“Jika semua sesuai aturan maka akan memperkecil kemungkinan terkenanya musibah sebagaimana yang dialami Wilfrida,” katanya.

Soik, gadis di bawah umur asal Desa Faturika, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, telah direkrut oknum pengerah tenaga kerja ilegal untuk bekerja di Malaysia dan berbuntut didakwa hukuman mati oleh Pengadilan Kelantan Malaysia, karena tuduhan membunuh majikannya.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Belu, Petrus Bere, mengatakan TKI asal Belu yang bekerja di luar negeri secara legal, sampai Februari 2014 berjumlah 343 orang. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home