Polri: Operasi Ketupat Berganti Nama Menjadi Operasi Ramadnia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Waka Korlantas Polri, Brigjen Pol Indrajit, mengatakan Polri sudah meresmikan menggantinama Operasi Ketupat menjadi Operasi Ramadnia.
“Kalau dibaca Ramadaniya Operasi Ramadan dan hari raya. Ini permintaan Bapak Presiden,” kata Indrajit saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Senin (20/6).
Terlepas dari nama itu, kata Indrajit, Polri akan menurunkan 157.115 personel di luar anggota Brimob. Penggunaan Brimob, bertugas mengamankan jalur mudik, termasuk mengamankan petugas yang melaksanakan pengamanan.
Di jalur mudik dan arus balik, mereka mengadakan pemeriksaan. Sebab berdasarkan penelitian, kelelahan pengemudi roda dua berlangsung antara 2 sampai 3 jam. Kelelahan pengemudi menjadi faktor utama kecelakaan dan menjadi kesulitan bagi Polri mengetahuinya.
“Untuk itu, 2016 ini kami akan melaksanakan cek poin. Di cek poin ada toilet, bengkel, refleksi, kita juga sediakan Pertamina jual bensin dalam bentuk kaleng sejumlah 5 liter,” kata dia.
Diperkirakan, kata Indrajit, puncak arus mudik akan berlangsung pada H-3 lebaran. Korlantas akan menerapkan contra flow mulai dari Tol Cikampek kilometer 41 hingga di kilometer 61.
“Yang masuk contra flow nanti tidak masuk rest area, karena faktor kemacetan di sana,” kata dia.
Lokasi rawan kemacetan berada di gate atau gerbang Tol Palimanan. Jika terjadi kemacetan di sana, kendaraan akan dialihkan ke Gate Sumberjaya. Andaikata kemacetan juga terjadi di sana, kendaraan akan dikeluarkan di gate Kertajayati ke arah Pantura.
“Intinya, setiap gate kami alihkan ke Pantura,” kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Israel Terbitkan Daftar 95 Tahanan Palestina Yang Memenuhi S...
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Kehakiman Israel menerbitkan daftar 95 tahanan Palestina, seb...