Polri Ungkap Sepak Terjang Pimpinan Kelompok JI, Para Wijayanto
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Polri mengungkapkan bahwa jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) pada periode 2008-2019 dipimpin oleh Para Wijayanto. Dia yang mengubah struktur organisasi JI.
Dia juga mengubah konsep lama JI dan mengusung perjuangan dengan membangun konsep baru yakni "tas tos". Tastos singkatan dari “total amniah sistem total solution” yang berisi standar operasional prosedur (SOP) untuk menjaga keamanan. Konsep "tas tos" ini sifatnya agar JI bertahan dan orang-orangnya tidak tertangkap.
Pemimpin tertinggi JI “namanya Para Wijayanto alias Abang alias Aji Pangestu alias Abu Askari alias Ahamd Arif alias Ahmad Fauzi Utomo. Dia adalah seorang pemimpin tertinggi amir organisasi teroris JI tahun 2008 sampai 2019,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/1/2021).
Para Wijayanto ditangkap Densus 88 Antiteror Polri pada tahun 2019 di Kranggan, Bekasi, Jawa Barat. Dia divonis selama tujuh tahun penjara.
Pimpin JI Setelah Zarkasih
Argo mengatakan Para Wijayanto sudah menjadi pimpinan tertinggi atau Amir JI selama sebelas tahun. Para Wijayanto mempunyai kekuasaan untuk membangun jaringan di Jawa Tengah.
“Sebelum jadi amir, Para Wijayanto adalah pemimpin tertinggi jajaran JI pada masa kepemimpinan amir Jarkasih alias Syarohni alias Mbah. Pada saat itu Arif Jayanto memegang jabatan sebagai goib wakalah. Dengan jabatan itu, yang bersangkutan, Para Wijayanto, mempunyai wilayah yang dia bangun di Jawa Tengah,” kata Argo.
Dijelaskan bahwa sebelum dipimpin Para Wijayanto, kepemimpinan JI vakum selama satu tahun, karena tidak ada yang memimpin setelah Amir JI, Zarkasih Alias Zahroni (2005-2007). Dia ditangka di Yogyakarta pada 2005, tetapi baru diungkap oleh pihak keamanan pada tahun 2007 dan dijatuhi hukuman penjara 15 tahun.
Dalam kurun 2007-2008 JI tidak memiliki pemimpin, dan kemudian muncul Para Wijayanto yang memimpin sejak 2009. Dalam sepak terjangnya Para Wijayanto mengorganisir personel JI di Jawa Tengah.
Sejak tertangkapnya Amir Zarkasih dan panglima Ashari yaitu atas nama Abu Dujana di Kebarongan, Banyumas, Jawa Tengah tahun 2007, organisasi JI dalam vakum kepemimpinan hingga 2008.
Anggota Baru
Argo mengatakan selama memimpin JI, Para Wijayanto fokus dengan berdakwah hingga merekrut anggota baru. Dia mengubah konsep Pukji (pedoman umum perjuangan JI) menjadi Tastos.
Dia juga merekrut anggota baru dan menyelenggarakan pendidikan terorisme, termasuk menanamkan konsep Tastos untuk menjaga keamanan yang sifatnya bertahan dan ada agar tidak tertangkap, serta terus melaksanakan survei.
Editor : Sabar Subekti
Lebanon Usir Pulang 70 Perwira dan Tentara ke Suriah
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Lebanon mengusir sekitar 70 perwira dan tentara Suriah pada hari Sabtu (27/1...