Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 13:11 WIB | Kamis, 14 November 2024

Polusi Udara Meningkat di India, Jarak Pandang Menurun

Orang-orang berjalan di sepanjang jalan dekat Gerbang India di tengah kondisi kabut asap di New Delhi pada 25 Oktober 2022. (Foto: dok. AFP)

NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Kabut asap beracun menyelimuti ibu kota nasional India pada hari Rabu (13/11) pagi saat suhu turun dan polusi meningkat, mengurangi jarak pandang di beberapa bagian dan memicu peringatan dari otoritas bandara bahwa penerbangan mungkin terpengaruh.

Delhi menyalip Lahore di Pakistan sebagai kota paling tercemar di dunia dalam peringkat langsung grup Swiss IQAir, dengan skor indeks kualitas udara (AQI) lebih dari 1.000, yang dianggap "berbahaya", tetapi otoritas polusi India mengatakan AQI sekitar 350.

Pejabat tidak segera tersedia untuk menjelaskan variasi tersebut.

Departemen Meteorologi India (IMD) mengatakan polusi telah mengurangi jarak pandang hingga 100 meter (328 kaki) di beberapa tempat sekitar pukul 08:00 pagi (02:30 GMT).

"Prosedur jarak pandang rendah" telah dimulai di Bandara Internasional Indira Gandhi kota itu, kata operator Delhi International Airport Limited dalam sebuah unggahan di platform media sosial X.

"Sementara pendaratan dan lepas landas terus berlanjut di Bandara Delhi, penerbangan yang tidak mematuhi CAT III mungkin akan terpengaruh," kata otoritas tersebut.

CAT III adalah sistem navigasi yang memungkinkan pesawat mendarat bahkan saat jarak pandang rendah.

IMD mengatakan suhu kota turun menjadi 17 derajat Celsius (63 derajat Fahrenheit) pada Rabu pagi dari 17,9C pada Selasa, dan mungkin turun lebih jauh karena sinar matahari tetap terhalang karena kabut asap.

Delhi berjuang melawan polusi parah setiap musim dingin karena udara dingin dan berat menjebak debu, emisi, dan asap dari kebakaran pertanian yang terjadi secara ilegal di negara bagian pertanian Punjab dan Haryana yang berdekatan.

Sebelumnya, pihak berwenang telah menutup sekolah, memberlakukan pembatasan kendaraan pribadi, dan menghentikan beberapa pekerjaan pembangunan untuk mengatasi masalah tersebut.

Menteri lingkungan kota tersebut mengatakan pekan lalu bahwa pemerintah ingin menggunakan hujan buatan untuk mengurangi kabut asap.

Provinsi Punjab di Pakistan, yang berbatasan dengan India, juga telah melarang kegiatan di luar ruangan, menutup sekolah, dan memerintahkan toko, pasar, dan mal untuk tutup lebih awal di beberapa wilayah dalam upaya melindungi warganya dari udara beracun. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home