Pondok Pesantren, Unsur Penting Mengawal NKRI
SUMENEP, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa pondok pesantren merupakan salah satu unsur penting dalam menegakkan dan mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia mengatakan pondok pesantren tidak dapat disebut sebagai pondok pesantren jika dia melakukan rongrongan dan upaya meruntuhkan NKRI.
Menag mengemukakan hal itu saat berbicara di hadapan kiai, ustaz, dan ribuan santri pada acara Kesyukuran 64 Tahun Pondok Pesantren Al Amin, Prenduan, Sumenep, Senin (14/11).
Menurut Lukman, NKRI merupakan negara yang didirikan oleh ulama, kiai, dan para pendiri pondok pesantren. Ia mengatakan seluruh kiai yang mendirikan NKRI terdapat mulai dari ujung barat sampai ujung timur. Hampir semua perlawanan, perjuangan rakyat dalam melawan penjajah, dipimpin oleh ulama, kiai, guru-guru yang menunjukkan rasa cinta terhadap tanah air Indonesia. Itu tidak dapat diragukan lagi.
Menag mengatakan karena santri dan kiai mencintai NKRI, di kalangan umat Islam Indonesia, terdapat slogan "hubbul wathon minal iman", yang artinya cinta tanah air bagian tidak terpisahkan dari keimanan. “Itu tidak kita dapatkan di negara lain, bahkan di Negara Islam sekali pun,” kata dia.
Dia mengatakan jika hendak didalami, fondasi dasar berdirinya bangsa ini sarat nilai-nilai Islam. Tidak satu pun sila yang tidak merujuk pada ajaran Islam. Lima sila adalah prinsip dasar dalam menata kehidupan bangsa dan UUD 1945 sangat kaya akan nilai-nilai Islam.
Sementara itu pengasuh Pondok Pesantren Al Amin Prenduan KH Fauzi Tinjani menyampaikan nilai-nilai pesantren harus diestafetkan, bukan diwariskan. Untuk itu, dia minta kesiapan seluruh santri Ponpes Al Amien untuk meneruskan dan melaksanakan nilai-nilai para pejuang terdahulu. Di antara nilai tersebut adalah komitmen berdakwah.
Pengasuh Ponpes Gontor KH Hasan Abdullah Sahal berpesan bahwa kerukunan merupakan hadiah dari Tuhan Yang Maha Esa bagi Indonesia. “Karena pondok pesantren dan alumninya harus senantiasa siap menegakkan kemaslahatan,” kata KH Abdullah Sahal. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...