Potensi Jamur sebagai Pangan Fungsional
BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan sumber daya hayati, salah satunya jamur pangan.
Saat ini pengekspor bibit jamur pangan terbesar dikuasai oleh Jepang dan China. Padahal, Indonesia memiliki potensi keberagaman jamur pangan yang perlu dieksplorasi.
“Kita memiliki beberapa jenis jamur endemik yang sangat potensial, tidak hanya perlu diteliti, namun perlu dikembangkan pemanfaatannya,” kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Enny Sudarmonowati pada The 3rd International Workshop on Mushroom Biology and Technology, Rabu (25/9) di Bogor, Jawa Barat.
Ia menjelaskan, belum banyak pihak yang mengkhususkan diri ke pengelolaan jamur pangan, padahal saat ini pemerintah sedang mendorong program pangan fungsional.
“Jamur dapat menjadi salah satu pilihan pangan fungsional yang sangat potensial,” kata Enny. Tak hanya dapat dimanfaatkan sebagai makanan, jamur dapat menjadi bahan baku minuman, obat, dan kosmetik.
Sejak krisis moneter tahun 1998, LIPI telah memulai riset jamur pangan, khususnya jenis jamur makro.
“Untuk hasil riset jamur, LIPI telah berhasil mengembangkan bibit unggul jamur makro, khususnya jamur tiram dan telah banyak dimanfaatkan oleh petani,” kata Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI, Atit Kanti. Saat ini, LIPI memiliki 200 koleksi jamur pangan yang tersimpan pada Indonesian Culture Collection (InaCC) di Cibinong, Jawa Barat.
Atik Retnowati, peneliti jamur Pusat Penelitian Biologi LIPI mengungkapkan, hingga tahun 2017 Herbarium Bogoriense yang dikelola LIPI telah memvalidasi hampir 2.273 jenis jamur.
“Keberagaman jamur Indonesia sangat tinggi dan hingga saat ini kegiatan taksonomi jamur masih terus dilakukan untuk mengungkap keberagaman tersebut,” katanya. (lipi.go.id)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...