Potensi Kereta Api Perintis Perlu Dimaksimalkan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – “Potensi angkutan kereta api perintis perlu lebih dimaksimalkan dengan memanfaatkan layanan untuk daya tarik pariwisata daerah,” kata pengamat transportasi Djoko Setijawarno.
"Jika dikelola dengan kreatif, keberadaan KA Perintis selain membantu mobilitas keseharian warga juga dapat untuk daya tarik kunjungan wisata," kata Djoko di Jakarta, Minggu (28/2).
Angkutan KA perintis, dioperasikan dalam waktu tertentu untuk melayani daerah baru, atau daerah yang sudah ada jalur kereta apinya namun belum menguntungkan secara komersial, karena belum banyak penumpangnya. Pengoperasian KA perintis untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas pembangunan nasional.
Djoko mencontohkan lintas KA perintis Purwosari-Wonogri dengan load factor di atas 75 persen. Hal ini disebabkan seringnya dimanfaatkan oleh siswa TK dan SD sebagai sarana edukasi untuk menggunakan kereta api.
"Di akhir pekan, lintas ini cukup banyak peminatnya, terutama pelancong domestik. Load factor bisa mencapai di atas 95 persen," kata dia.
Djoko mengatakan, setidaknya ada dua lintas KA yang dapat diberikan status sebagai KA perintis, yaitu lintas Pariaman-Naras (20 kilometer) di Sumatera Barat dan lintas Semarang-Ambarawa (72 kilometer) di Jawa Tengah.
Untuk lintas Semarang-Ambarawa masih terganjal penggal Kedungjati-Tuntang (30 km) yang belum selesai pembangunan reaktivasi sejak 2014.
Namun, jika nanti sudah beroperasi, KA perintis lintas Semarang-Ambarawa akan membantu meningkatkan jumlah pengunjung ke Museum KA di Ambarawa, karena memfasilitasi wisatawan dengan lebih mudah.
Sejumlah KA perintis yang sudah ditetapkan, antara lain Lintas Krueng Mane-Krueng Geukeuh (11,35 km) di Aceh, Mojokerto-Sidoarjo (31,8 km) di Jawa Timur, dan Purwosari-Wonogiri (36,6 km) di Jawa Tengah.
Ada juga lintas Kertapati-Inderalaya (25,8) km di Sumatera Selatan, Sukabumi Padalarang (83,3 km) di Jawa Barat, namun baru dioperasikan lintas Sukabumi-Cianjur. Juga ada Kalisat-Panarukan (69,5 km) di Jawa Timur, namun belum dioperasikan. Lintas Padang-Solok (120,9 km) di Sumatera Barat, juga belum dioperasikan. (Ant)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...