PPIH Minta Hasil Sidik Jari ke Pihak Muashim
MEKKAH, SATUHARAPAN.COM – Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat menegaskan bahwa pihaknya saat ini sedang meminta kepada pihak otoritas Mu’aishim agar dapat mengeluarkan seluruh data hasil sidik jari jenazah jemaah haji Indonesia yang telah mereka identifikasi.
“Kami secara khusus minta ke pihak mereka, tolong dikeluarkan dari hasil sidik jari, nama jemaah yang berasal dari Indonesia. Di dalamnya tercakup data nomor visa jemaah haji dan ada nomor kedatangan atau (roqmud-dukhul) bagi WNI yang tinggal di Arab Saudi,” kata Arsyad saat memberika keterangan pers terkait update korban peristiwa Mina di Daker Mekkah, hari Senin (5/10).
Menurut Arsyad, pada setiap jenazah yang dikeluarkan dari kontainer, pihak Majma’ Ath-Thawari bil-Mu’aishim melakukan tiga tahapan proses, yaitu: pengambilan foto, pengambilan sidik jari, dan pengambilan sample DNA. Artinya, lanjut Arsyad, setiap jenazah sebenarnya sudah diidentifikasi semua oleh pihak Arab Saudi. Terlebih lagi jemaah atau korban yang sudah dimakamkan karena menurut Arsyad, pihak Saudi tidak akan mungkin memakamkan jenazah sebelum jelas identitas atau hasil identifikasinya.
Arsyad Hidayat mengatakan bahwa keberadaan hasil sidik jari ini penting untuk memudahkan proses identifikasi jenazah jemaah haji Indonesia. Apalagi saat ini proses yang dilakukan sudah tidak lagi melalui pengamatan foto, tapi langsung mengidentifikasi dokumen jenazah.
“Kita juga sudah meminta dokumen hasil sidik jari jemaah. Itu dari sisi presisi lebih meyakinkan lagi sebab di sana ditulis nama, asal negara, nomor visa atau nomor kedatangan bagi WNI yang ke Arab Saudi,” kata dia.
“Dengan mendapat dokumen nomor visa maka kita bisa langsung mengcrossceck ke data Siskohat karena seluruh data jemaah haji yang masuk ke Arab Saudi itu terekap nomor visanya pada data Siskohat kita,” dia menambahkan.
Terkait sinergi dengan tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes POLRI, Arsyad berharap keberadaan tim DVI dapat mempercepat proses identifikasi karena mereka sudah difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk dapat mengakses RS Muashim atau tempat pemulasaraan jenazah di Muaishim secara langsing.
“Sehingga diharapkana proses identifikasi jemaah haji wafat yang saat ini masih kita terus lakukan pencarian itu bisa didapatkan segera,” katanya.(kemenag.go.id)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...