Ditunggu Tokoh Lintas Agama, Jokowi Pastikan Buka Pesparawi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo akan membuka kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat nasional ke XI di Kota Ambon, Selasa (6/10).
Kepastian ini disampaikan oleh Biro Pers Istana yang mengabarkan kepada wartawan jadwal Presiden hari ini. Dalam jadwal diterangkan bahwa setelah Presiden Jokowi melakukan audiensi terkait Hari Habitat Dunia Tahun 2015. Setelah itu, Presiden dijadwalkan terbang ke Ambon dan Pukul 20.30 WIT (Pukul 18.30 WIB) akan membuka Pesparawi.
Kepastian juga disampaikan Gubernur Maluku, Said Assagaff pada Senin malam. Gubernur meninjau persiapan Pesparawi di lokasi pembukaan di Stadion Mandala Remaja, Karang Panjang, Ambon.
“Besok Presiden Joko Widodo akan datang ke Ambon untuk membuka Pesparawi tingkat Nasional,” kata Said.
“Presiden akan tiba kira-kira pukul 17.00. Dan, beliau langsung menuju lokasi pembukaan. Setelah membuka Pesparawi Presiden langsung kembali ke Jakarta,” kata Said.
Ditunggu Tokoh Lintas Agama
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku berharap Presiden Joko Widodo dapat membuka Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XI di Ambon yang dijadwalkan pada 6 Oktober 2015.
“Pesparawi Nasional XI ini mewujudkan citra peradaban masyarakat Maluku sehingga sangatlah mengecewakan sekiranya Kepala Negara tidak membukanya dengan alasan kurang jelas,” kata Wakil Ketua MUI Maluku, Abidin Wakanno, di Ambon, Senin.
Dia memastikan masyarakat Maluku, terutama di Kota Ambon, baik Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu dan Buddha sangatlah kecewa jika Presiden tidak membuka Pesparawi Nasional XI.
“Rasanya Gubernur Maluku, Said Assagaff dan Wagub, Zeth Sahuburua telah berusaha keras untuk meyakinkan Presiden agar membuka Pesparawi Nasional XI,” ujar Abidin.
Para tokoh lintas agama telah dibawa ke Jakarta untuk meyakinkan berbagai komponen agar Presiden Jokowi berkenan membuka Pesparawi Nasional XI, menyusul MTQ Nasional di Ambon pada 2012.
“Jadi dalam kapasitas sebagai Kepala Negara hendaknya Pak Jokowi mempertimbangkan kerja keras semua komponen bangsa untuk menjadikan Maluku sebagai laboratorium kerukunan beragama, baik nasional maupun Internasional melalui momentum Pesparawi Nasional XI,” tegas Abidin.
Dia menyesalkan sekiranya Presiden Jokowi berhalangan membuka Pesparawi Nasional XI di Kota Ambon yang hendaknya jangan dilihat sebagai perhelatan seremonial biasa umat Kristen Protestan.
Masyarakat Kota Ambon yang beragama Islam sejak dini telah menemui Wagub Maluku, Zeth Sahuburua dalam kapasitasnya sebagai Ketua Panitia Pesparawi Nasional XI menyatakan kesiapan untuk menerima peserta.
Dia merujuk warga Islam Batumerah, Silale dan Galunggung siap menerima ratusan peserta Pesparawi Nasional XI sebagai cerminan hidup orang basudara.
“Saya dalam kapasitas sebagai anak Maluku yang beragama Islam kecewa berat sekiranya Presiden Jokowi tidak menghadiri Pesparawi Nasional XI karena acara ini mencerminkan kerukunan hidup orang basudara dibingkai budaya pela dan gandong,” kata Abidin.
Sedangkan, Gubernur Maluku, Said Assagaff mengemukakan, Wagub Zeth Sahuburua masih berkoordinasi di Jakarta untuk memastikan kehadiran Presiden Jokowi di Pesparawi Nasional XI.
“Saya selama di Jakarta hingga akhir pekan lalu telah menemui sejumlah Menko maupun Menteri untuk mengecek kesediaan Presiden Jokowi dan diinformasikan Wapres, Jusuf Kalla yang membuka Pesparawi Nasional XI, Namun, beliau masih berada di luar negeri hingga 8 Oktober 2015,” ia menandaskan.
Karena itu, Gubernur Said masih mengharapkan Presiden Jokowi berkenan membuka Pesparawi Nasional XI.
“Sekiranya perlu jadwal pembukaannya bisa ditangguhkan dari jadwal 6 Oktober yang penting Presiden berkenan menghadiri Pesparawi Nasional XI,” kata Gubernur Said. (Ant/dbs)
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...