Prabowo Bukan Pelanggar HAM, Hanya Sisa Persaingan Masa Lalu

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Johannes Suryo Prabowo, mengungkapkan fitnah yang ditujukan kepada Prabowo sebagai pelaku pelanggaran HAM sengaja dihembuskan pihak-pihak tertentu yang merupakan sisa persaingan masa lalu.

“Ini sisa persaingan masa lalu. Ada beberapa jenderal purnawirawan yang masih menganggap Prabowo itu ancaman. Lantas isu HAM ini dimunculkan kembali, dikiranya rakyat gampang diprovokasi,” kata Suryo dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (2/6).

Mantan Kepala Staf Umum TNI itu mengatakan, justru Prabowo yang jadi korban pelanggaran HAM. Oleh karena itu, ia menghimbau jenderal senior Prabowo seharusnya memberi contoh yang baik pada juniornya. Justru Prabowo adalah korban pelanggaran HAM.

“Jadi tolong bagi lawan politik Prabowo, para purnawirawan senior saya, jangan lagi memfitnah Prabowo dengan membangun opini negatif melalui dengan cerita fiktif. Berikan contoh kepada para juniormu dan rakyat Indonesia, cara berkompetisi yang sehat sebagaimana layaknya seorang ksatria. Bukankah kehormatan ini yang selalu diajarkan pada kita di Akademi Militer, di Lembah Tidar,” himbaunya.

Lebih dari itu, keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah membuktikan Prabowo Subianto bukan pelanggar HAM dan tidak memiliki kewarganegaraan ganda seperti dituduhkan, melainkan hanya memiliki satu kewarganegaraan, yaitu warga negara Indonesia.

Sebelumnya, KPU telah menetapkan pasangan Prabowo-Hatta dan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pasangan calon presiden-calon wakil presiden melalui Surat Keputusan KPU Nomor 453/KPPS/KPU.

“Penetapan KPU tersebut mematahkan semua tudingan miring yang selama ini dituduhkan pada Prabowo. Selama ini Prabowo cuma difitnah sebagai pelaku pelanggaran HAM dan memiliki dua kewarganegaraan,” kata Suryo.

Selain itu melalui keputusan KPU tersebut, Prabowo dinilai tidak berprilaku tercela dan tidak memililki hutang (masa lalu, Red). 

“Selama ini ada isu yang sengaja dihembuskan kalau Prabowo itu memiliki hutang. Ini isu yang sangat menyesatkan,” tukasnya. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja