Prabowo: Kebocoran Sebabkan Defisit Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia 2014 nomor urut satu, Prabowo Subianto menuturkan penyebab terjadinya defisit perdagangan dan anggaran di Indonesia adalah kebocoran kekayaan alam nan dimiliki Indonesia ke luar negeri.
“Perdagangan dan anggaran Indonesia mengalami defisit karena kekayaan alam negara kita bocor keluar negeri. Contohnya, kita punya persediaan minyak bumi yang sudah menurun, lalu kita melakukan impor, padahal harga minyak bumi tengah naik, hingga 100 dolar per barel. Hal itu menyebabkan beban impor kita sangat tinggi dan terjadilah defisit perdagangan,” ucap prabowo, saat dipertemukan kembali dengan Joko Widodo dalam Debat Capres 2014, jilid dua, di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (15/6).
Demikian juga dengan masalah defisit anggaran, menurut Prabowo salah satu penyebab hal itu terjadi adalah kebutuhan para pemimpin itu memenuhi janji politiknya.
“Seperti yang pak Joko Widodo lakukan, yakni mengeluarkan kartu, seperti kartu kesehatan dan pendidikan. Itu anggarannya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan APBN berasal dari kekayaan negara, padahal kekayaan negara kita bocor, kata Prabowo.
Capres Republik Indonesia 2014 nan diusung Koalisi Merah Putih (Gerindra, PAN, PKB, PPP, PBB, PKS, dan Golkar) itu pun menyampaikan data yang dimilikinya, mengenai kekayaan Indonesia yang bocor. “Menurut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi pada 7 september 2013, Indonesia mengalami kebocoran kekayaan hingga 7.200 triliun rupiah.”
Prabowo pun menyimpulkan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu menutupi kebocoran tersebut, agar Indonesia kembali menjadi negara “Macan Asia”.
“Jadi penyebab defisit perdagangan dan anggaran adalah kebocoran. Sehingga Indonesia harus memiliki pemerintah yang berani menutup kebocoran itu, baru kita tidak defisit bahkan mampu surplus, serta kembali menjadi negara Macan Asia,” ucapnya.
Tingkatkan DAK dan DAU
Selanjutnya, Prabowo juga mengatakan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) harus ditingkatkan bagi daerah bila dirinya menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019.
DAU adalah sejumlah dana yang dialokasikan kepada setiap daerah otonom (provinsi, kabupaten, atau kota) di Indonesia setiap tahunnya sebagai dana pembangunan. Sedangkan DAK merupakan alokasi dari APBN kepada provinsi, kabupaten, atau kota tertentu, dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Pemerintahan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional
“DAU dan DAK harus ditingkatkan untuk daerah. Akan tetapi hal Itu hanya bisa dilakukan bila penghasilan negara bertambah,” tutur Prabowo.
Menurutnya, hal tersebut telah ia perjuangkan selama beberapa tahun ke belakang, Prabowo mencara cara agar penghasilan Indonesi tidak mengalami kebocoran ke luar negeri.
“Selama bertahun-tahun saya telah memperjuangkan agar penghasilan Indonesia tidak bocor ke luar negeri. Karena, selama ini sumber ekonomi kita senantiasa dikuasai orang asing atau perusahaan asing. Uang kita pas-pasan, sehingga DAU dan DAK tidak bisa bertambah selama ini,” kata Prabowo.
Oleh karena itu, Prabowo mengharapkan agar Indonesia mampu mengamankan kekayaan alamnya, sehingga aliran dana ke daerah dapat ditambah.
“Ini adalah inti permasalahannya. Jadi saya anjurkan agar kita bisa mengamankan kekayaan bangsa itu, setelah itu baru kita pindah aliran dananya ke daerah,” tutup Capres Republik Indonesia 2014 nomor urut satu itu.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...