Prabowo Utamakan Pembangunan Sektor Pertanian
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia nomor urut satu, Prabowo Subianto mengatakan bila dirinya terpilih mendapatkan amanah dari rakyat Indonesia sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019 akan mengutamakan pembangunan pada sektor pertanian.
“Pembangunan pada sektor pertanian harus didahulukan, karena pertanian mampu menyerap tenaga kerja yang banyak dalam waktu singkat,” ucap Prabowo saat berbicara di acara Debat Capres 2014 jilid dua, di Hotel Gren Melia, Jakarta, Minggu (15/6).
Capres Republik Indonesia 2014 yang diusung Koalisi Merah Putih (Gerindra, PAN, PKB, PPP, PBB, PKS, dan Golkar) itu pun memberi contoh beberapa produk pertanian Indonesia yang mampu memberikan penghasilan cepat.
“Beras dan padi dapat dihasilkan kurang 100 hari, selanjutnya ada juga kedelai dan jagung yang hanya butuh waktu 120 hari, untuk dinikmati hasilnya. Kemudian kita juga memiliki benih-benih unggul lainnya yang dalam waktu satu tahun mampu menghasilkan uang banyak,” Prabowo menambahkan.
Selain mampu memberi hasil nan cepat, menurutnya pembangunan sektor pertanian juga akan menjadi solusi bagi masalah pengangguran di Indonesia.
“Pembangunan pada sektor pertanian juga membuka lapangan kerja bagi rakyat Indonesia. Karena menurut perhitungannya, satu hektar lahan pertanian dapat menyerap enam pekerja, dari hulu sampai ke hilir,” kata sosok yang menunjuk Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden pendampingnya itu.
Akan tetapi, Prabowo menemukan sebuah kenyataan yang berbeda, terkait masalah lapangan pekerjaan di sektor pertanian. “Tapi, di Sulawesi Utara, ada lahan pertanian mampu yang satu hektarnya mempekerjakan 12 orang.”
Kedua alasan tersebut membuat Prabowo memilih pembangunan sektor pertanian sebagai hal nan utama harus dikerjakan bila terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019. Ia pun menyampaikan akan merubah hutan rusak di Indonesia menjadi lahan yang lebih bermanfaat.
“Indonesia memiliki 77 juta hektar hutan yang telah rusak. Jadi strategi kami, sebagian hutan rusak itu dirubah menjadi lahan produksi dan sawah baru. Kami rencanakan dua juta hektar sawah baru dan dua juta hektar untuk bioetanol,” tegas Prabowo.
Dengan strategi tersebut, menurut Capres Republik Indonesia 2014 nomor urut satu itu akan memberi pekerjan bagi 24 juta rakyat Indonesia, dalam lima tahun ke depan.
Empat juta hektar bila dikali enam pekerja, maka menghasilkan 24 juta pekerja dalam lima tahun ke depan. Inilah jawaban kami pada masalah kemiskinan, orang yang tidak punya apa-apa bisa memiliki penghasilan yang baik,” tutup Prabowo.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...