Pramuka Madrasah Diharap Menjadi Penangkal Narkoba dan Terorisme
SUMEDANG, SATUHARAPAN.COM – Gerakan pramuka di madrasah diharapkan dapat menjadi benteng pertahanan penyebaran virus dekadensi moral remaja, seperti penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba), tawuran, radikalisme agama dan lainnya. Untuk itu, gerakan pramuka madrasah diharapkan dapat menjadi semacam detasemen khusus (densus) anti narkoba dan anti terorisme di madrasah, termasuk anti korupsi.
“Saya yakin bahwa anak-anak madrasah akan tumbuh menjadi benteng pertahanan NKRI serta benteng keislaman dan keindonesiaan,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam dalam pembukaan Perkemahan Pramuka Madrasah tingkat Provinsi di Bumi Perkemahan Kiara Payung Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Rabu (8/3).
Nur Syam, yang mewakili Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, mengajak para siswa madrasah untuk menjadikan pramuka sebagai gerakan bersama dalam menanamkan dan mengimplementasikan Dasa Dharma Pramuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sepuluh nilai dasar pramuka tersebut antara lain: ketakwaan, cinta alam dan sesama, patriot, musyawarah, dan rela menolong.
Perkemahan Pramuka Madrasah Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 ini akan berlangsung selama tiga hari.
Dia berpesan agar para siswa madrasah menjadikan gerakan pramuka sebagai media berlatih menjadi pemimpin dan warga negara yang kuat dan berkarakter, serta bermanfaat bagi sesama.
“Percuma anda mempunyai nilai ujian tinggi, tetapi tidak berani tampil di depan publik, tidak pandai berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, serta tidak punya empati dan simpati kepada orang lain," kata Nur Syam.
"Ingat bahwa anggota pramuka bukan hanya berfikir untuk diri sendiri, tapi juga tentang apa yang bisa dilakukan untuk orang lain," kata Nur Syam. (kemenag.go.id)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...