Menag Harap Konferensi Forum Zakat Dunia Lahirkan Pemikiran Baru
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengharapkan World Zakat Forum (WZF) Conference 2017 akan melahirkan pemikiran-pemikiran keilmuan baru terkait fikih zakat kontemporer, salah satunya yang terkait dengan definisi penerima zakat atau mustahik.
"Saya berharap ada terobosan pemikiran agar dana zakat lebih dirasakan manfaatnya bagi kalangan masyarakat yang lebih luas. Untuk itu, perlu redefinisi dan reinterpretasi tentang pemaknaan golongan yang berhak menerima zakat (ashnaf) sesuai dengan konteks kekinian,” kata Menag saat menerima pengurus Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di kantornya, Jakarta, Kamis (9/3).
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama World Zakat Forum (WZF) atau Forum Zakat Dunia menggelar konferensi internasional pada 15-16 Maret di Jakarta. Event tiga tahunan ini mengangkat tema 'Penguatan Peran Zakat Sebagai Instrumen Global Pengentasan Kemiskinan'.
Menag menyatakan siap hadir memenuhi undangan Baznas untuk menjadi salah satu pembicara pada forum internasional tersebut.
Sebelumnya, Ketua Baznas Bambang Soedibyo melaporkan WZF akan membahas perkembangan lembaga zakat ke depan agar bisa bekerja lebih profesional. Sebab, Baznas sebagai satker, tidak hanya berfungsi mengumpulkan zakat lalu menyalurkannya.
“Infrastruktur Baznas harus diperbarui, semisal, amil itu sebagai profesi yang bersertifikat,” kata Bambang sembari berharap WZF juga akan menghasilkan 'Indeks Zakat Nasional'.
WZF akan diikuti peserta dari semua lembaga zakat di Indonesia. Selain itu, WZF juga mengundang organisasi zakat dari 16 negara. Bambang berharap WZF dapat juga menjadi ajang menjalin kerja sama lembaga zakat antarnegara. “Banyak negara yang kaya, kelebihan dana zakatnya, kiranya bisa dimanfaatkan,” kata dia. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...