Prancis akan Autopsi Biarawan yang Dipenggal di Aljazair
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Seorang hakim Prancis mendapat lampu hijau dari Aljazair untuk melakukan autopsi terhadap tengkorak tujuh biarawan Prancis yang diculik pada 1996 dan dipenggal di negara itu, kata seorang pengacara, Kamis (29/11).
Namun, hakim antiteror Marc Tredivic tidak mendapat izin untuk mendengarkan kesaksian dari para saksi saat kunjungan selanjutnya ke Aljazair, ungkap Patrick Baudoin, pengacara keluarga biarawan.
Persidangan dan autopsi terhadap mereka merupakan poin penting dari permintaan resmi yang disampaikan pada Desember 2011 kepada Aljazair, yang mencari bantuan atas kasus tersebut.
“Akan ada pembongkaran makam dan autopsi yang dilakukan terhadap tengkorak para biarawan,” ungkap Baudoin, sambil menambahkan bahwa hal tersebut akan dilakukan tahun depan.
Para biarawan Trappist diculik pada Maret 1996 dari biara terpencil mereka. Kemudian kepala mereka ditemukan, namun tubuh-tubuh mereka tidak ditemukan.
Mereka dikuburkan di biara tersebut.
Sejumlah kritikus telah lama mencurigai kesaksian versi pejabat Aljazair dan Prancis bahwa para biarawan tersebut dibunuh oleh Armed Islamic Group (GIA) di puncak kekerasan selama satu dekade yang menewaskan lebih dari 150.000 orang. (AFP/Ant)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...