Prancis dan Iran Kerja Sama Implementasi Perjanjian Nuklir Iran

PARIS, SATUHARAPAN.COM – Presiden Prancis Francois Hollande pada hari Kamis (23/7) berunding dengan Presiden Hassan Rouhani pada "kondisi untuk menerapkan" perjanjian nuklir Iran, kata kantor Hollande, menurut AFP.

Keduanya juga sepakat untuk "meningkatkan kerja sama bilateral dalam konteks baru," kata presiden dalam sebuah pernyataan.

Hollande "menyatakan harapannya bagi Iran untuk memberikan kontribusi positif terhadap resolusi krisis di Timur Tengah”.

Rouhani, sementara itu, memposting cuitannya di Twitter bahwa "Presiden Francois Hollande menyambut peran konstruktif #IranDeal dan Iran dalam negosiasi, yang mendorong perdamaian di kawasan itu."

Percakapan ini menandai upaya terbaru oleh para pemimpin Barat untuk meningkatkan kontak dengan Iran sejak kesepakatan dicapai pada 14 Juli di Wina.

Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius dijadwalkan akan mengunjungi Iran Rabu (29/7) depan.

Perjalanannya diikuti kunjungan serupa oleh Menteri Ekonomi Jerman dan Wakil Rektor Sigmar Gabriel, yang merupakan pejabat Barat pertama yang mengunjungi negara itu sejak kesepakatan itu diputuskan.

Sebelumnya pada hari Kamis (23/7), kepala urusan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengumumkan ia akan mengunjungi Iran sebagai bagian dari tur Timur Tengah berikutnya.

Menurut kantor berita Jerman DPA, Mogherini akan mengunjungi Iran dan Arab Saudi pekan depan sebelum ke Teheran.

Juga pada hari Kamis (23/7), diumumkan bahwa Presiden Austria Heinz Fischer pada bulan September akan membuat kunjungan pertama ke Iran sebagai seorang kepala negara dari Eropa sejak tahun 2004.

Kunjungan itu akan berlangsung dari 7-9 September 2015.

Pada hari Senin (20/7) Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat menyetujui sebuah resolusi mendukung kesepakatan bersejarah pada program nuklir Iran dan membuka jalan untuk mencabut sanksi yang dapat melumpuhkan ekonomi Iran.

Editor : Bayu Probo