Prancis: Koordinasi Perang Lawan Teror Lebih Penting dari Sebelumnya

Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve menggelar konferensi pers setelah rapat kabinet di Elysee Palace, Paris pada 14 November 2015 setelah serangkaian serangan teroris di Paris yang menewaskan ratusan orang pada 13 November. Presiden Prancis Francois Hollande pada 14 November menuduh ISIS atas teror Paris dan menyebutnya sebagai "deklarasi perang." (Foto: AFP)

WINA, SATUHARAPAN.COM - Serangan teror di Paris menunjukkan koordinasi upaya global dalam melawan terorisme lebih penting dibanding sebelumnya, ujar Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius pada hari Sabtu (14/11), seraya berkomitmen bahwa “tindakan intenasional” Prancis tidak akan berhenti.

“Dalam situasi saat ini mengoordinasikan perang internasional melawan terorisme Ini lebih penting dibanding sebelumnya,” katanya dalam pembicaraan di Wina untuk mengakhiri perang Suriah.

“Dan salah satu tujuan pertemuan di Wina pada hari ini persisnya untuk melihat secara nyata bagaimana kami bisa semakin meningkatkan koordinasi internasional dalam perang melawan ISIS,” ujar Fabius kepada wartawan.

Dia menambahkan bahwa terlepas dari adanya aksi teror itu “tindakan internasional Prancis akan berlanjut.”

Pembicaraan di Wina yang melibatkan sekitar 20 negara dan organisasi internasional – namun tidak dihadiri perwakilan dari Suriah – bertujuan menyusun pedoman untuk mengakhiri perang berdarah yang telah berlangsung selama hampir lima tahun di Suriah. (AFP)