Prancis Tuntut Iran Bebaskan Akademisi Dari Penjara
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, menegaskan kembali tuntutannya pada Iran untuk membebaskan akademisi Perancis-Iran, Fariba Adelkhah, yang telah dijatuhi hukuman penjara enam tahun oleh Iran atas tuduhan keamanan nasional.
"Hari ini, saya sekali lagi secara resmi menuntut atas nama Prancis pembebasan langsung oleh Iran bagi Madame Adelkhah," kata Le Drian dalam sebuah pernyataan hari Jumat (5/6).
"Situasi yang sedang berlangsung ini dapat memiliki dampak negatif pada hubungan bilateral antara Prancis dan Iran, dan dapat secara signifikan mengurangi kepercayaan antara kedua negara kita," katanya.
Adelkhah, seorang pakar dalam Studi Islam Syiah, dan seorang direktur penelitian di universitas Sciences Po di Paris, ditangkap pada Juni tahun lalu. Dia adalah warga negara Iran dan Prancis, tetapi Teheran tidak mengakui kewarganegaraan ganda.
Pengadilannya dimulai pada 3 Maret dengan sidang terakhir diadakan pada 19 April di cabang 15 Pengadilan Revolusi Teheran.
Rekan dan mitra Adelkhah dari Prancis, Roland Marchal, yang ditahan bersama dengannya, dibebaskan pada bulan Maret dalam pertukaran tahanan.
Marchal dibebaskan setelah Prancis membebaskan insinyur Iran, Jallal Rohollahnejad, yang menghadapi ekstradisi ke Amerika Serikat atas tuduhan dia melanggar sanksi AS terhadap Iran. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...