Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:38 WIB | Kamis, 25 September 2014

Presiden Bank Dunia: Pendidikan Adalah Kunci Kesuksesan

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, berpidato di pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington (Foto: AFP).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim menyatakan, pendidikan adalah kunci kesuksesan sehingga penting khususnya di negara-negara berkembang, untuk meningkatkan baik kualitas maupun jumlah anak-anak yang mengenyam bangku sekolah.

"Pendidikan, sebagaimana kita semua ketahui, adalah kunci menuju kesuksesan, aspek pemerataan sosial `par excellence`," kata Jim Yong Kim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (25/9).

Presiden Bank Dunia menyatakan, berbagai pihak mesti membantu anak-anak khususnya di negara-negara berkembang untuk mendapatkan pendidikan berkualitas guna mempersiapkan mereka.

Persiapan bagi anak-anak itu dinilai penting untuk mereka, dalam  menghadapi beragam kesempatan dan tantangan yang akan dihadapi pada abad ke-21.

"Semua murid seharusnya lulus dari sekolah, dengan pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengejar pendidikan dan pelatihan lebih lanjut, untuk melakukan pekerjaan yang produktif, dan untuk mendukung baik diri mereka sendiri maupun keluarga mereka," katanya.

Ia mengemukakan, untuk mencapai kemakmuran di tengah-tengah dunia yang terus berkembang pesat, semua anak-anak musti membutuhkan lebih dari sekadar pendidikan dasar.

Namun, ujar dia, mereka juga harus bisa kreatif dan berpikir kritis serta menjadi pihak yang menjadi menyediakan solusi dari permasalahan, guna mengembangkan "kehausan" mereka akan  pengetahuan .

"Realitas yang ada, kita masih belum mendekati pencapaian impian ini," katanya.

Untuk itu, menurut Jim Yong Kim, tugas pertama yang harus dilakukan adalah memperbaiki hasil pembelajaran dasar di berbagai belahan dunia, khususnya bagi anak-anak yang berasal dari keluarga miskin.

Terkait dengan pendidikan, Wakil Presiden Boediono mengatakan semua lapisan masyarakat hendaknya bisa memberi ruang kepada remaja untuk berwirausaha, sekalipun tidak dapat memperolehnya dalam kurikulum pendidikan saat ini.

"Kita memerlukan anak-anak muda tampil ke dunia nyata, terutama di dunia bisnis dan ekonomi. Dan ini ternyata dapat disampaikan pada tingkat yang cukup dini. Pendidikan kewirausahaan dapat disesuaikan dengan tingkat pendidikan, mulai dari yang sangat sederhana hingga yang sangat sulit," kata Boediono saat menerima sejumlah siswa pemenang Indonesia Student Company Competition (ISCC) tahun 2014 di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu (24/9).

Hadir dalam acara itu Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim, dan pendiri Prestasi Junior Indonesia (PJI) Marzuki Darusman.

Boediono mengatakan, kalau hanya mengandalkan kurikulum yang ada saat ini maka tidak ada ruang untuk memberikan pendidikan kewirausahaan dan implementasinya. Tetapi sekolah dapat menambahkannya, baik pada kegiatan intra kurikuler maupun ekstra kurikuler. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home