UNESCO Minta Penjelasan Mesir Soal Kerusakan Piramida
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Badan PBB yang mengurusi pendidikan, pengetahuan dan kebudayaan UNESCO meminta Mesir melaporkan secara detail mengenai proyek restorasi piramida Djoser setelah tersiar kabar bahwa monumen yang berusia lebih dari 4.600 tahun tersebut rusak, kata seorang pejabat dari badan PBB pada Rabu (24/9).
Media Mesir melaporkan sebelumnya pada bulan ini bahwa piramida yang mendominasi makam Saqqara di sebelah barat Kairo itu mengalami kerusakan saat pengerjaan restorasi.
“UNESCO World Heritage Centre mengirim sebuah surat kepada kementerian urusan peninggalan barang-barang kuno untuk meminta laporan teknik secara detail mengenai pekerjaan tersebut,” ujar Tamar Teneishvili, seorang pejabat senior UNESCO bidang Organisasi Budaya, Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan di Kairo.
“Permintaan ini dibuat setelah informasi dikumpulkan dari media,” ujar Teneishvili kepada AFP.
Dia mengatakan UNESCO akan menunggu laporan dari kementerian terkait untuk memutuskan rencana ke depannya.
UNESCO juga sudah menanyakan apakah rekomendasinya sendiri pada 2011 mengenai restorasi piramida tersebut sudah diikuti.
Beberapa lembaga non-pemerintah Mesir mengkritik pengerjaan restorasi tersebut, dengan mengatakan bahwa wajah asli dari monumen itu diubah.
Beberapa ahli juga mengatakan bahwa perusahaan yang disewa untuk melakukan kerja restorasi tersebut, Al-Shurbagy, tidak memiliki pengalaman yang dibutuhkan.
Namun menteri urusan peninggalan barang-barang kuno Mamdouh al-Damati menolak kritikan tersebut “tidak berdasar.”
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...