Presiden Baru Argentina Angkat Rabi Yahudi Jadi Menteri
BUENOS AIRES, SATUHARAPAN.COM - Presiden terpilih Argentina, Mauricio Macri, mengatakan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam sebuah percakapan telepon pekan ini bahwa hubungan Argentina-Israel akan berubah menjadi lebih baik.
Penjelasan ini datang dari Kantor Perdana Menteri Israel, sebagaimana dilansir oleh Jerusalem Post.
Menurut Macri, kerjasama kedua negara akan terus diperluas.
Dia juga berjanji akan membatalkan nota kesepahaman Argentina dengan Iran yang ditandatangani pada tahun 2013 yang mengamanatkan dibentuknya "komisi kebenaran" untuk bersama-sama menyelidiki pemboman terhadap kepentingan Israel dan Yahudi di Buenos Aires pada awal 1990-an, yang menewaskan 114 orang.
Pada hari Rabu (25/11), Netanyahu menelepon Macri, mantan walikota berhaluan kanan-tengah dari Buenos Aires, untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya, dan mengatakan ia berharap terciptanya penguatan hubungan.
Macri bertemu Netanyahu di Yerusalem tahun lalu saat menghadiri konferensi walikota dunia. Pada saat itu, ia mengatakan kepada Netanyahu, bahwa ia ngin menjalin aliansi strategis dengan Israel.
Pemimpin Argentina yang baru terpilih tersebut sudah menyusun kabinet. Di antaranya yang akan mengisi kabinetnya adalah rabi Yahudi konservatif, Sergio Bergman, yang dia tunjuk menjadi menteri lingkungan.
Bergman, Yahudi kelahiran Argentina, meraih gelar kesarjanaan di bidang farmasi dan biokimia di Argentina. Kemudian ia melanjutkan studi ke seminari rabi di Buenos Aires. Setelahnya, ia menuntut ilmu di Israel dan belajar di Universitas Ibrani di Yerusalem, dan di Hebrew Union College, tempat di mana ia kemudian ditahbiskan.
Menurut laporan JTA tahun lalu, Bergman adalah rabi senior tradisional Congregacion Israelita Argentina, dan mendirikan Active Memory, sebuah kelompok yang setiap hari Senin dalam satu dekade terakhir menyuarakan pencarian keadilan bagi para korban pemboman pusat kegiatan Yahudi, AMIA ,di Buenos Aires, pada tahun 1994.
Buenos Aires Herald mengatakan Bergman telah menjadi salah satu penentang utama Nota Kesepahaman Argentina dengan Iran yang ditandatangani oleh presiden Argentina dikalahkan oleh Macri, Cristina Fernández de Kirchner.
Bergman merupakan anggota partai yang dipimpin Macri dan merupakan sahabat dekatnya. Bergman melewatkan pembukaan masa sidang legislatif tahun 2014 karena diselenggarakan pada hari Sabat.
Dalam sebuah wawancara di Haaretz tahun 2013, Bergman mengecam Menteri Luar Negeri Argentina yang juga keturunan Yahudi, Hector Timerman terkait dengan penandatanganan MoU dengan Iran. Dia mengatakan Timerman berbohong kepada keluarga pengeboman dan parlemen.
"Ketika kami menang pemilu, kami akan melakukan revolusi terhadap masalah ini," lanjut Bergman.
"Dan ketika waktu yang tepat datang, akan ada kebutuhan - di komunitas Yahudi - untuk membuat penilaian etis tentang menteri luar negeri saat ini, Hector Timerman, yang meskipun ia adalah seorang Yahudi, ia menandatangani perjanjian dengan Iran dan mengkhianati memori dan martabat korban terorisme. "
"Israel harus selalu menjadi pilihan bagi setiap orang Yahudi yang memilih untuk menjadi warga negara Israel," tambah Bergman.
"Tapi jika mereka (warga Yahudi) memilih untuk tinggal di negara lain, komitmen sipilnya harus diberikan kepada negara di mana dia tinggal, sambil terus mendukung keberadaan, kedaulatan dan keamanan Israel - terutama mengingat tantangan besar perdamaian antara Israel dan Palestina dan tetangga lain di wilayah ini," kata Bergman.
Dia juga mengatakan tidak tepat bagi gerakan konservatif dan reformasi di Israel menolak pengakuan penuh atas pemerintah Israel.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...