Presiden Diminta Bisa Jelaskan Manfaat KEK Tanjung Lesung
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo segera meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang dikembangkan oleh PT Banten West Java Tourism, anak usaha PT Jabebaka Tbk. dengan menelan investasi senilai total Rp 4,83 triliun dan ditargetkan rampung pada tahun 2022, pada Senin (23/2).
Namun, beberapa hari sebelum peresmian berlangsung, para keturunan Kesultanan Banten, Kyai, Alim Ulama, dan para Jawara se-Banten menolak peresmian KEK Tanjung Lesung. Menurut mereka kawasan ini hanya akan mendatangkan kemaksiatan di Provinsi Banten.
Abas Waseh–Dzuriyat Kesultanan Banten–meminta agar pembangunan KEK Tanjung Lesung dilakukan renegosiasi terlebih dahulu. Sehingga, menurut dia, jangan sampai ada pihak ke tiga menggoncang Banten agar lepas dari NKRI.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan pemerintah setempat harus bisa memberi pengertian pada masyarakatnya. Sebab, menurut dia, KEK dibuat demi kesejahteraan masyarakat.
“Jadi pemerintah setempat harus bisa menjelaskan pada masyarakatnya, bahwa program tersebut bermanfaat. Coba dilihat KEK yang sudah ada seperti di Batam, Bintan, Daerah Istimewa Aceh, bahkan di Pelabuhan Sabang,” kata Agus saat ditemui di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/2).
“Yang jelas, ketika diresmikan semuanya harus berdasarkan UU No 39/2009 tentang KEK,” dia menambahkan.
Sementara Ketua Komisi VI DPR Hafisz Tohir mengajak masyarakat keinginan Presiden Jokowi untuk memajukan kawasan Tanjung Lesung. Namun, menurut dia, hal tersebut harus tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Kalau untuk anggapan akan menjadi kawasan maksiat, itu harus kita hindari. Hal yang bukan menjadi tujuan pembentukan KEK itu menjadi tanggung jawab Bupati dan Kapolres setempat untuk menjaganya,” kata dia.
KEK Tanjung Lesung yang dibangun di Kawasan Wisata Pantai ini menjadi Desain Induk Pariwisata Kota Air Tahun 2020 seperti di Venesia, Italia. Kawasan Tanjung Lesung merupakan obyek wisata andalan Provinsi Banten, di samping objek wisata lainnya seperti Pantai Carita.
Kawasan itu memiliki culture heritage karena lokasinya dekat dengan kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Gunung Anak Krakatau dan Pulau Umang.
KEK itu akan dibangun di area seluas 1.300 hektare (ha), di dalamnya akan dibangun berbagai sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan, termasuk hotel dengan berbagai kelas, Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata dan sarana pendukung lainnya.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...