Presiden Filipina Pertimbangkan Keadaan Darurat Jika Penjarahan Terjadi Lagi
MANILA, SATUHARAPAN.COM – Super badai Haiyan atau Yolanda diperkirakan merupakan yang terburuk yang pernah dialami Filipina, yang menimpa kawasan dengan penduduk sekitar 4,5 juta jiwa di negara itu. Sementara Presiden Filipina mempertimbangkan keadaan darurat jika penjarahan terjadi lagi.
Pihak pemerintah dan lembaga internasional memperkirakan korban tewas sekitar 10.000, namun angka ini pun bisa berubah, karena pencarian korban terus dilakukan, dan belum semua kawasan belum terjangkau tim penyelamat.
Akibat badai yang terjadi Jumat lalu itu, diperkirakan sekitar 480.000 orang mengungsi dan mereka yang selamat membutuhkan bantuan segera untuk keperluan darurat.
Salah satu kota yang hancur akibat badai Haiyan itu adalah Tacloban. “Tacloban benar-benar hancur," kata seorang guru sekolah umum, Andrew Pomeda, seperti dikutip media Filipina, inquirer.net. Kata-kata itu menggambarkan bagaimana kuatnya badai dan buruknya kerusakan yang dialami Tacloban.
"Beberapa orang kehilangan akal sehat mereka karena kelaparan atau kehilangan keluarga mereka," kata Pomeda.
Tiga hari setelah badai yang disebutkan terburuk dalam sejarah Filipina gambar yang diambil dari penerbangan memperlihatkan kerusakan yang massif dan menyeluruh dari kota itu. “Orang-orang menjadi keras. Mereka menjarah perusahaan bisnis dan mal hanya untuk menemukan makanan."
Pihak berwenang Filipina meminta warga untuk tetap tenang karena mereka mencoba untuk memahami kerusakan akibat bagai yang disebut juga Yolanda. Palang Merah Filipina hari Sabtu (9/11) memperkiraan korban sekitar 1.200 orang. Namun kemudian menyebut perkiraan hingga 10.000.
Media setempat menyebutkan bahwa wilayah Visayas, Leyte masih terputus dari komunikasi, dan belum diperoleh gambaran yang lebih akurat tentang kerusakan di sana. Tim pemerintah tengah berjuang untuk menjangkau desa-desa pesisis dan membawa bantuan untuk mereka.
Penjarahan yang dilakukan wargmemaksa Presiden Filipina Benigno Aquino mengirim pasukan khusus yang didukung oleh kendaraan lapis baja pengangkut personel ke Tacloban untuk membantu polisi setempat memulihkan ketertiban.
Berbicara kepada wartawan di bandara Tacloban setelah survei kerusakan di kota itu, Aquino mengakui adanya hambatan terutama di tingkat pemerintah daerah. Mereka yang pertama diperlukan untuk menanggapi situasi, namun terlalu banyak dari mereka juga menjadi korban, kata Presiden.
Dia mengatakan pemerintah pusat harus turun tangan dan mengambil alih sementara, menempatkan penegak hukum dan orang lain untuk mengisi posisi yang tiba-tiba menjadi kosong karena bencana.
Presiden mengatakan bahwa pemerintah telah mempertumbangkan untuk menyatakan keadaan darurat atau darurat militer ketika ada laporan penjarahan di Tacloban.
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...